Menu Close

Siapkan Model Pembelajaran Yang Adaptif Dengan Perkembangan Teknologi, LAN Gelar Webinar ASN Talent Academy Seri 9

Jakarta – Lembaga Administrasi Negara terus melakukan percepatan penyiapan talenta-talenta ASN dalam mewujudkan Smart ASN 2025 melalui berbagai upaya salah satunya adalah kegiatan Webinar yang dimaksudkan menjadi sarana pembelajaran bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di setiap instansi. Dalam upaya penyiapan talenta ASN tersebut dibutuhkan strategi pengembangan talenta (talent development) yang tepat baik di tingkat instansional maupun secara nasional. Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Kajian Manajemen ASN, Dra. Elly Fatimah, M.Si saat memberikan sambutan pada Webinar Series ASN Talenta Academy seri ke 9 “Sharing Best Practices Implementasi Manajemen Talenta ASN”, kerjasama antara Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan Tanoto Foundation, Selasa (27/6).

“Pengembangan talenta mutlak dibutuhkan untuk mendukung organisasi yang agile sehingga dapat menyesuaikan perkembangan jaman, oleh karena itu organisasi harus memiliki strategi yang tepat dalam mendukung kebijakan tersebut. Talent development yang sukses perlu melibatkan talenta dalam mendesain program yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan minat para talenta , sehingga para talenta memiliki jalur yang jelas dalam meningkatkan kompetensi mereka mengembangkan organisasi dan mencapai karir terbaik” tambahnya,

Elly juga menjelaskan, learning engagement perlu dibangun oleh organisasi agar setiap pegawai merasa membutuhkan dan senang untuk belajar yang berguna untuk pengembangan kapasitasnya, untuk itu dibutuhkan program pengembangan manajemen talenta yang dapat diakses oleh seluruh pegawai.

Pada kesempatan kesempatan ini juga, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN, LAN, Dr. Muhammad Taufiq, DEA, menambahkan, dalam upaya pengembangan manajemen talenta perlu dilakukan inovasi program pengembangan dan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi saat ini. Beberapa trend yang diadopsi antara lain adalah blended learning, outcome based learning, microlearning, gamification, virtual training, social and experiential learning, data driven learning, serta personalized learning.

“Oleh karena itu organisasi perlu menyiasati program pembelajaran yang agile, adaptive dan just in time, menyikapi hal tersebut, LAN mengeluarkan sebuah metode pembelajaran ASN Talent Academy melalui sistem unbundling dan bundling.” lanjutnya.

Taufiq juga menjelaskan, untuk unbundling sendiri setiap pegawai dapat mengakses modul-modul pembelajaran dengan 4 kategori yaitu career and life skills, digital skills, learning and innovation skill dan terakhir leadership and management, jika seluruh model telah dipelajari secara online, dan setelah dievaluasi maka pegawai yang lolos berkesempatan untuk magang atau internship di korporasi dan diakhir pembelajaran pegawai akan mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk menduduki jenjang-jenjang strategis dalam organisasi.

“Dalam kurikulum pembelajaran unbundling berjumlah 119 jam pelajaran selama 29 hari melalui Massive Open Online Course (MOOC), dan terbuka untuk seluruh instansi dengan total peserta sebanyak 120 orang, sementara yang lulus pada tahap unbundling akan masuk pada bundling paling banyak 30 orang.” tambahnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Biro SDM Kementerian Keuangan, Dr. Rukijo, SE., MM, menceritakan best practices yang telah dilakukan oleh Kementerian keuangan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai melalui manajemen talenta. Kemenkeu telah mendesain program kepemimpinan melalui leadership leadership development program (KLDP) yang merupakan program pengembangan SDM yang link and match dengan strategi kemenkeu untuk setiap jabatan atau disebut dengan katalog pembelajaran dalam jabatan.

“Tujuannya adalah mencetak pengelola keuangan yang berkarakter, kompeten, dan memiliki keterampilan kepemimpinan yang efektif pada setiap jabatan, selain itu terdapat juga program secondment pegawai yang merupakan akses pembelajaran pegawai, yang dapat memudahkan pegawai di Kemenkeu untuk melakukan pembelajaran terhadap berbagai kompetensi teknis yang berada di lingkup Kemenkeu. Jadi ketika pegawai dimutasi di kantor wilayah atau dipromosikan untuk menduduki jabatan pimpinan mereka terlebih dahulu dapat mengakses program pembelajaran pada kanal ini” ujarnya.

Sementara itu Implementasi di tingkat Daerah, Widyaiswara Ahli Utama, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur, Muchammad Taufiq, SH., MA dalam kesempatan itu menyampaikan pentingnya kolaborasi seluruh instansi pusat dan daerah dalam meningkatkan kompetensi ASN bertalenta, pada dasarnya BPSDM memiliki instansi bertugas dalam menyiapkan SDM Aparatur yang smart yang memiliki ciri yaitu berintegritas, nasionalis, professional, hospitality, memiliki networking, entrepreneurship, berwawasan global dan menguasai IT dan Bahasa asing.

Dalam mewujudkan smart ASN tersebut, Corporated University perlu mengambil peran untuk menyiapkan pemimpin birokrasi masa depan yang memiliki integritas tinggi dan berkarakter serta mampu mengimplementasikan core value Berakhlak dalam setiap bidang tugasnya. (humas)

 

 

Skip to content