Menu Close

Optimalkan Budaya Data Dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi, LAN Gelar Kegiatan Kompetisi LAN Data Hackathon 2023

Jakarta – Berdasarkan data 2019 menunjukkan bahwa aktivitas manusia diseluruh dunia berhasil menghasilkan data sebesar 45 Zettabyte yang artinya rata-rata manusia menghasilkan 2,5 Exabyte perhari  atau 1 juta Terabyte. Statistik tersebut membuktikan bahwa  saat ini kita telah memasuki era tsunami data, dimana manusia dibanjiri oleh banyak data setiap harinya, oleh karena itu kita harus  dapat memanage data-data tersebut sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Tri Widodo WU, SH., MA. saat memberikan sambutan dalam kegiatan Penandatanganan Komitmen dan Launching LAN Data Hackathon, di Aula Prof. Agus Dwiyanto, Kantor LAN Veteran, Senin (26/6).

Tri Widodo menganalogikan data is a new oil, dimana minyak saat ini bukan hanya-satu-satunya yang menjadi sumber kemakmuran suatu negara, melainkan data. Hal ini dikarenakan digitalisasi sudah merambah diseluruh aspek kehidupan manusia, layaknya tambang  minyak yang perlu diolah, sama halnya dengan data merupakan Raw Material yang juga harus diproses melalui serangkaian pengolahan sehingga menjadi sebuah data yang akurat dan mampu memberikan dampak yang besar bagi sebuah negara.

“Di negara maju telah lama mengembangkan kebijakan berbasis data (data driven) dalam setiap perumusan dan implementasi kebijakan, pemberian layanan (service delivery), serta tata kelola kinerja lembaga secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik” ungkapnya.

Tri Widodo juga mengungkapkan, Indonesia telah memulai langkah menuju data driven Indonesia melalui Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Perpres ini mengatur satu data Indonesia yang dimaksudkan untuk mengatur penyelenggaraan tata kelola data yang dihasilkan oleh Instansi Pusat dan Instansi Daerah untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan” jelasnya

“Sebagai contoh, ungkapnya di masa pandemi Covid-9 keterpaduan data kasus Covid-9 memberikan acuan bagi para pemangku kebijakan disetiap daerah untuk mengambil langkah strategis guna penanganan dan mengurangi penyebaran kasus tersebut.” lanjutnya.

Tri Widodo menambahkan, LAN memiliki cukup banyak data, maka sudah saatnyalah seluruh unit kerja lebih mengoptimalkan pemanfaatan data yang membantu dalam menghasilkan kebijakan yang tepat melalui budaya data yang mampu mengoptimalkan kinerja organisasi. Oleh karena itu kegiatan penandatanganan komitmen ini menjadi penting, guna memastikan setiap unit kerja siap untuk mendukung perubahan budaya data,melalui  dukungan data analitik di LAN

Sementara itu dalam laporannya Statistisi Ahli Madya LAN, Pujiatmo Subarkah, SE.AK., M.Sc mengemukakan LAN Data Hackathon adalah acara di mana sekelompok orang berkumpul untuk bekerja secara intensif dalam jangka waktu yang terbatas, untuk menyelesaikan tantangan atau proyek yang melibatkan pemrosesan, analisis, atau visualisasi data.  Peserta diberikan akses ke dataset tertentu dan ditantang untuk menggunakan keterampilan teknis dan kreativitas mereka untuk menghasilkan solusi inovatif. Mereka dapat melakukan eksplorasi data, melakukan analisis statistik, menerapkan algoritma pembelajaran mesin, atau mengembangkan aplikasi atau visualisasi yang berguna berdasarkan data yang diberikan.

Ia menambahkan, rangkaian ini telah dimulai sejak berlangsungnya webinar the fundamental of data driven culture pada tanggal 7 Juli 2023 yang lalu, kemudian dilanjutkan pada acara launching hari ini yang akan membuka pendaftaran para peserta untuk berkompetisi, terakhir rangkaian LAN Data Hackathon ini akan ditutup oleh demo day yang  akan diselenggarakan pada bulan agustus.

Senada dengan hal tersebut, Civil Service Leadership Development, Tanoto Foundation, Yuneti Tarigan, mengatakan, ASN dalam kinerjanya tidak terlepas dari data digital, dimulai dari proses penelitian, sampai dengan peningkatan kualitas pelayanan publik, maka dari itu di era 4.0 ASN dituntut tidak hanya memahami data digital melainkan juga mengolahnya menjadi sebuah hasil yang membantu dalam pengambilan keputusan seorang pimpinan.

“Melalui kerjasama antara Tanoto Foundation dengan LAN diharapkan dapat mendorong kompetensi teknis melalui kompetisi data science LAN Hcketon 2023 yang bertujuan untuk mengasah kompetensi teknis ASN dalam mengolah dan menyajikan data sebagai pendukung dalam proses pembuatan kebijakan”. Jelasnya.

Kegiatan ini juga mengundang Narasumber, Atlet Bulutangkis Indonesia, Candra Wijaya, praktisi di bidang olah data Andre Syarif, S.Kom., S.Si dan Dyah Nurlita, S.Kom serta Project Officer Algoritma Geolana Wijaya. (humas)

Skip to content