Menu Close

Tingkatkan Kemampuan ADC Pimpinan, LAN Selenggarakan Workshop dan Bimbingan Teknis Kehumasan dan Keprotokolan

Jakarta – Protokoler atau ADC (Aide de-camp) merupakan dapat garda depan dalam pelayanan terhadap pimpinan sebuah instansi dalam rangka menjaga martabat dan wibawa pimpinan. Baik buruknya citra instansi atau pimpinan tergantung pada pelayanan protokol yang ditunjuk. Oleh karena itu menjadi sangat penting seorang ADC meng-upgrade kompetensi dan mengasah intuisinya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pimpinan. Hal ini diungkapkan Kepala Biro SDM dan Umum LAN, M, Yusuf Gunawan idris, SIP., ME saat memberikan sambutan pada Bimbingan Teknis Kehumasan dan Keprotokolan, di Gedung A, Kantor LAN Veteran, Rabu (21/6).

Bimtek ini merupakan kelanjutan dari Workshop keprotokolan yang telah dilaksanakan satu hari sebelumnya (20/6) secara blended dan diikuti oleh perwakilan semua unit kerja di lingkungan LAN dengan narasumber Protokol Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Yunanto, yang membahas secara teknis tata tempat dan tata penghormatan pada acara formal kenegaraan. 

Yunanto menjelaskan bahwa “Seorang protokol dituntut dapat memahami ruang lingkup keprotokolan yang meliputi tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan serta memiliki kemampuan intuisi yang kuat sehingga mampu memahami kebutuhan pimpinan terutama saat momen-momen formal” 

Dalam pembukaan bimtek, Yusuf menambahkan, Dalam Undang-Undang 9/2010 tentang keprotokolan, dijelaskan bahwa  Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. maka berdasarkan pengertian tersebut, pada dasarnya fungsi dari keprotokolan ini tidak dapat dilepaskan dari fungsi sebuah organisasi .

“Semua pimpinan memiliki kebiasaan dan ciri khas yang berbeda-beda, disinilah seorang protokol harus benar-benar memahami keinginan pimpinan tanpa harus menunggu perintah, intuisi ini tidak hanya didapat dari teori saja melainkan diasah langsung saat berada dilapangan” ujarnya. 

Mengingat tugas dan peran protokol tidaklah mudah, maka perlu peningkatan kompetensi bagi setiap pendamping pimpinan, maka perlunya pengembangan kompetensi setiap protokol, yang akan bermanfaat dalam mengatasi permasalahan di lapangan. Harapannya kegiatan pelatihan ini dapat membekali seluruh protokol untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, tutupnya

Sebagai rangkaian bimtek, pada hari ketiga (22/6) dilaksanakan benchmark/visitasi ke Kementerian Sekretariat Negara, yang diterima oleh Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto. Eddy menjelaskan pentingnya humas dalam membentuk citra  institusi, ia juga memperkenalkan strategi komunikasi media baru (new media) dalam aktivitas kehumasan di era teknologi informasi dalam rangka menunjang diseminasi informasi pemerintah secara real time dengan melibatkan aspirasi masyarakat.

Ia juga mencontohkan bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan saat kegiatan keketuaan Indonesia dalam konferensi G20 dan ASEAN Summit 2023, bagaimana penggunaan berbagai macam platform untuk menunjang diseminasi informasi serta pentingnya kolaborasi antar instansi pemerintah untuk menginformasikan program-program pemerintah.

Acara selama tiga hari tersebut dihadiri juga oleh Kepala Biro Hukum dan Humas, Tri Atmojo Sejati, SH, MH, Analis Kebijakan Ahli Madya pada Biro Hukum dan Humas, Trixsaningtiyas Gayatri, SIP, M.Si dan narasumber yang berasal dari Holistic Reputation Advisory, Dr. Dian Anggraeni Umar.

Skip to content