Menu Close

Optimalisasi Pengembangan Talenta Terbaik Melalui Penerapan HCDP dan TNA

Jakarta – Pengembangan kompetensi (Bangkom) merupakan bagian penting dari manajemen talenta. Talenta yang telah diperoleh dalam tahapan akuisisi perlu mendapatkan pengembangan kompetensinya secara terarah sehingga mereka siap menempati jabatan yang telah ditargetkan. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Dr. Agus Sudrajat pada Webinar Seri Ke-7 ASN Talent Academy: Sharing Best Practices Manajemen Talenta ASN “Urgensi Human Capital Development Plan (HCPD) dan Training Need Analysis (TNA) dalam Pengembangan Talenta”, Selasa (31/05). 

“Oleh karena itu, diperlukan adanya dasar dan panduan bagi setiap instansi pemerintah dalam melakukan bangkom ASN untuk membentuk HCDP,” tambahnya.

Agus juga menekankan pentingnya HCDP dan TNA untuk dapat dilakukan oleh instansi pemerintah agar tujuan yang mendukung visi misi pemerintah dapat tercapai dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran.

“HCDP mengacu pada visi misi pemerintah dan organisasi. Begitu juga dengan kebutuhan pelatihan yang berdasarkan hasil analisis yang tepat dan up to date. Untuk itu, training need analysis wajib dilakukan sebelum pegawai mengikuti pelatihan sehingga pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

“Melalui webinar ini LAN memberikan perhatian yang serius dalam penyiapan talenta-talenta terbaik. Pembahasan yang dilakukan meliputi konsep HCDP dan TNA, kebijakan penyusunannya, strategi dan langkahnya, integrasi HCDP dan TNA dengan manajemen talenta dan tantangan serta hambatan yang dihadapi,” tambahnya.

Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN, Dr. Tr. Erna Irawati dalam pembahasannya memaparkan bahwa globalisasi dan percepatan pertumbuhan itu sendiri merupakan 2 hal yang membuat kita harus senantiasa adaptif terhadap perubahan. Hal tersebut diperlukan agar kita jangan sampai tertinggal dan dapat terus memperbaiki dan menyesuaikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi terkini.

“Globalisasi merupakan fenomena di mana batas-batas menjadi semakin runtuh. Hal tersebut jadi mendorong pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik, karena mudah untuk dinilai. Kedua, kecepatan perubahan itu sendiri. Tahun 1980 an-2000 ada perubahan tapi belakangan, perubahan menjadi lebih cepat. Ini membutuhkan kapasitas SDM yang harus selalu upgrade dan rescaling,” paparnya.

“Kenapa pengembangan kompetensi menjadi suatu tantangan yang sangat besar, karena kita sedang menghadapi sebuah era yang kalau kita meleng kita akan ketinggalan. SDM kalau kita terlena, kita ngejarnya agak sulit dengan perubahan yang ngebut,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro SDM Kementerian Sekretariat Negara Agussalim, S.I.P., M.P.P. juga membagikan pengalaman dan praktik HCDP dan TNA yang dilakukan di Kementerian Sekretariat Negara. 

Webinar ini merupakan kerjasama LAN dengan Tanoto Foundation yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung pada YouTube Lembaga Administrasi Negara RI.(humas)

Skip to content