Menu Close

Siapkan Talenta-Talenta Unggul dalam Percepatan Pengembangan Digital Governance, STIA LAN Jakarta Gelar Wisuda LIX Secara Klasikal

Pejompongan – Memasuki Revolusi Industri 4.0 mendorong perkembangan teknologi digital yang semakin massif, hal ini telah memicu Pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi di seluruh aspek tata kelola pemerintah yang berbasis layanan digital atau lebih dikenal dengan digital governance. Pengembangan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-Government kini menjadi program prioritas pemerintah, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, namun juga untuk mengakselerasi mindset Aparatur Sipil Negara (ASN) yang lebih lincah (agile) dan mampu beradaptasi dengan dinamika tantangan birokrasi. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara, Dr. Agus Sudrajat, S.Sos, MA saat memberikan sambutan dalam acara Wisuda LIX Politeknik STIA LAN Jakarta Tahun 2022 yang digelar secara klasikal di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Sabtu (3/12).

Lebih lanjut Agus menjelaskan, digitalisasi tata kelola pemerintahan ini juga merupakan langkah nyata reformasi birokrasi yang bermuara pada peningkatan kualitas layanan publik. Seiring perkembangan zaman, birokrasi pemerintahan pun harus beradaptasi. Implementasi e-government akan menekan praktik curang dalam birokrasi, seperti pungutan liar, suap menyuap, bahkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Sebagaimana UU ASN fungsi dari ASN adalah perekat pemersatu bangsa, pelaksana kebijakan public serta penyelenggara pelayanan publik, oleh karena itu dibutuhkan talenta-talenta ASN yang visioner dan profesional untuk dapat menjalankan fungsi tersebut. maka transformasi digital menjadi sarana dalam rangka mengoptimalkan pencapaian tujuan bangsa yaitu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas, tambahnya.

Ia juga menegaskan, “kompleksitas tantangan serta dinamika birokrasi yang tidak menentu menuntut ASN untuk selalu berperan aktif dalam memanfaatkan transformasi digital untuk mewujudkan smart ASN 2025 mendatang”

Smart ASN merupakan  salah  satu kunci  sukses  tata  kelola  birokrasi  dan  sistem  pemerintahan  dengan  menggunakan  nilai efektivitas,  efisiensi, equity,  dan  ekonomi. Di era digital seperti saat ini misalnya, menuntut kapasitas dalam pemanfaatan peluang    kemajuan ilmu pengetahuan   dan   teknologi   untuk   menciptakan   inovasi-inovasi  baru dalam  menghadapi  tantangan  revolusi  industri  4.0. Smart ASN  yang memiliki  kemampuan menguasai   teknologi   akan   mendorong   sistem pemerintahan  Indonesia  ke  birokrasi  yang  sejalan  dengan  semangat revolusi industri 4.0, Jelasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Dr. Nurliah Nurdin, MA mengatakan, Sebagai upaya mewujudkan transformasi digital dan memastikan bahwa inovasi berbasis digital yang telah diciptakan dalam birokrasi bisa dimanfaatkan secara optimal, maka perlu ASN yang memiliki kompetensi digital khususnya literasi digital dan literasi data

Ia menjelaskan, kedua hal tersebut memiliki makna yang berbeda Literasi digital adalah kemampuan dalam penggunaan teknologi digital dan teknologi informasi lainnya yang digunakan dalam penyelesaian pekerjaan. Sedangkan literasi data adalah mengetahui potensi data yang melimpah dan penggunaan big data dalam pengambilan kebijakan yang tepat sasaran dan pelayanan publik yang berkualitas.

“ Maka ASN harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang begitu masif. Oleh karena itu, transformasi ASN dalam pemanfaatan digital governance untuk pemulihan bangsa dan negara sangat diperlukan”, tegasnya.

Nurliah juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang saat ini diwisuda, anda telah berhasil melewati perjalanan akademik yang berliku, pembelajaran dan riset yang telah dilakukan kini membuahkan hasil yang memuaskan, namun saya ingatkan bahwasanya terdapat tanggung jawab yang besar atas gelar yang anda miliki yaitu memberikan kontribusi nyata bagi nusa dan bangsa.

“pengalaman akademik, keahlian dan keterampilan selama belajar di kampus ini harus dapat dimanfaatkan dan gunakan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa dan Negara”, tambahnya.

Wisuda Politeknik STIA LAN Jakarta tahun ini mengangkat tema “ Transformasi ASN dalam Pemanfaatan Digital Governance untuk pemulihan bangsa dan negara” dan diikuti sebanyak 101 orang  wisudawan dan wisudawati. Adapun dari jumlah tersebut terdapat mahasiswa berprestasi dengan nilai indeks kumulatif tertinggi dari setiap program studi antara lain :

Sarjana Terapan :

1.   Fahmy Ardiasni, program studi Administrasi Pembangunan Negara (3,75)

2.   Vinny Octaviani program studi Administrasi Bisnis Sektor Publik (3,78)

3.   Rica Aditya program studi Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur (3,78)

Magister Terapan :

1.   Decky Subarja program studi Administrasi Pembangunan Negara Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Aparatur (3,89)

Doktor Terapan :

1.   Erna Irawati program studi Administrasi Pembangunan Negara (3,96)

Skip to content