Menu Close

Tingkatkan Kompetensi Widyaiswara Hadapi Tantangan Digital Birokrasi, Kepala LAN Kukuhkan 5 Widyaiswara Utama

Tantangan perkembangan digital di segala sisi kehidupan manusia sudah tidak dapat dihindari lagi, birokrasi sudah harus melompat menuju pemerintahan yang berbasi digital atau saat ini dikenal dengan birokrasi digital. Pengalaman masa pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga untuk mendorong percepatan transformasi birokrasi yang berbasis pada digital. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara saat memberikan sambutan dalam upacara Pengukuhan Widyaiswara (WI) Ahli Utama yang diselenggarakan di aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA. Rabu (30/11).

Dalam kesempatan tersebut, Adi mengatakan, birokrasi harus berdampak, jangan hanya bekerja secara biasa-biasa saja (business as usual), begitupun dengan digitalisasi juga harus berdampak karena digitalisasi ini bukan tujuan melainkan sarana untuk mempercepat pencapaian tujuan yaitu pelayanan yang lebih baik.

“Oleh karenanya, tidak hanya sarana dan prasarana digital yang perlu ditingkatkan, melainkan yang lebih penting adalah “user-nya”, atau penggunanya, karena sampai saat ini masih banyak ditemukan pelayan publik yang “gaptek” atau gagap teknologi, tambahnya.

Ia juga menambahkan, hal ini juga menjadi tantangan Widyaiswara sebagai guru bangsa yang memiliki fungsi memberikan pengembangan kompetensi pada ASN secara berkelanjutan dan terintegrasi melalui kegiatan pelatihan, pengembangan pelatihan dan penjaminan mutu pelatihan.

Fungsi tersebut menjadi sangat krusial ketika mencermati banyaknya pemberitaan yang menyoroti profil ASN yang dianggap tidak memiliki kompetensi digital, pada titik ini peran widyaiswara menjadi sangat strategis sebagai core business-nya dalam memperbaiki dan mengintervensi kompetensi ASN di tengah tuntutan publik yang semakin besar, ujarnya.

Adi menyadari tantangan tersebut tidaklah mudah, terlebih banyaknya anggapan widyaiswara didominasi oleh kalangan “old” yang dinilai belum memiliki kompetensi digital yang mumpuni, namun ia meyakini widyaiswara mampu mengembangkan dirinya terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi.

Maka kepada Widyaiswara yang hari ini dikukuhkan, Widyaiswara Ahli Utama merupakan puncak karir tertinggi dari pemangku jabatan fungsional widyaiswara. Namun perlu diingat untuk senantiasa mengembangkan diri di segala bidang, jangan berpuas diri dengan capaian ini, melainkan terus belajar dan kembangkan potensi diri sehingga upaya kita untuk berkontribusi dalam membentuk birokrasi berkelas dunia dapat terwujud.

“Widyaiswara dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran dan metode pembelajaran, misalnya melalui video, animasi, simulasi, dan permainan. Terlebih, widyaiswara saat ini menghadapi peserta pelatihan yang mayoritas berasal dari generasi milenial dan zilenial” tegasnya.

Adapun nama-nama Widyaiswara Ahli Utama yang dikukuhkan sebagai berikut 

  1. Ir. Ambar Rahayu, MNS. (Lembaga Administrasi Negara)
  2. Dr. Ir. Yurianto, M.A. (BPSDM Provinsi Jakarta)
  3. Herry Supardan, S.H., M.M. (BPSDM Provinsi Jakarta)
  4. BPSDM Provinsi Jakarta (BPSDMD Provinsi Gorontalo)
  5. Kasrul Selang, S.T., M.T (BPSDM Provinsi Maluku)
Skip to content