Menu Close

“MENGULIK” TEKNIK MEMBACA CEPAT DAN CERDAS

Samarinda – Kembali Jurnal Borneo Administrator (JBA) membuka ruang pembelajaran melalui kegiatan Bedah Jurnal: Teknik Membaca Cepat dan Cerdas” secara virtual, Rabu (13/9). Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Prof. Iswandi Syahputra, seorang praktisi Membaca Cepat yang juga Dosen UIN Sunan Kalijaga-Yogyakarta. Adapun pemandu acara ini adalah Dewi Sartika, Analis Kebijakan Puslatbang KDOD. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 100 peserta baik dari redaksi JBA maupun para pejabat fungsional serta akademisi di lingkup pemerintah pusat dan daerah yang tertarik pada teknik membaca cepat sebuah artikel ilmiah.
Membaca cepat merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan oleh pengelola jurnal ketika harus mampu membaca subtansi artikel yang layak untuk dilanjutkan pada proses review. Dengan predikat SINTA 2 yang disandang oleh JBA, menjadikan kuantitas artikel baru yang masuk ke JBA meningkat signifikan untuk berkompetisi disetiap edisinya. Banyaknya artikel tersebut harus direview oleh reviewer awal yang notabene para pengelola JBA, demikian disampaikan oleh Rustan Amarullah, selaku Koordinator Poksi KDOD. Ditambahkan pula bahwa pengelola JBA, yang juga sebagai fungsional analis kebijakan, tentu kekayaan referensi atau bahan bacaan menjadi kebutuhan dalam memperkuat argumentasi dalam rancangan policy paper, policy brief, maupun artikel kebijakan nantinya.
Dalam pemaparannya, narasumber menekankan bahwa untuk membaca cepat yang digunakan adalah otak bukan membaca dengan mata. Maksudnya, dalam membaca yang dibaca adalah kata, bukan huruf per huruf. Ada 3 cara membaca cepat, yakni skimming, scanning, dan understanding. Skimming berupaya mencari gagasan utama, scanning dengan mencari kata kunci, untuk selanjutnya memahami bacaan tersebut (understanding). Selain itu, disampaikan pula bahwa pembaca memiliki otonomi untuk memahami suatu tulisan dan perlu menemukan sendiri kondisi/ faktor yang membuat nyaman dalam membaca agar proses membaca dapat berjalan dengan optimal.
Dalam sesi diskusi, narasumber sesekali menganalogikan dengan hal-hal yang ringan dan seru, sehingga peserta terus bersemangat untuk mengikuti kegiatan sampai akhir.
Skip to content