Menu Close

Hasilkan Sosok Pemimpin Perubahan Yang Inovatif, Responsif dan Tangguh, LAN Lepas 60 Peserta PKN Tingkat II Angkatan VII

Jakarta – Lembaga Administrasi Negara (LAN) terus berupaya mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengantisipasi perubahan yang dihadapi. Maka ASN dituntut berperan sebagai agen perubahan (agent of change) yang inovatif responsif dan tangguh menghadapi dinamika birokrasi yang terus berubah memasuki era disrupsi saat ini. Hal ini ditegaskan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed saat memberikan sambutan pada upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II angkatan VII, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Rabu (7/9).

Basseng menyampaikan, pandemi kemarin menjadi pelajaran bagi kita semua untuk senantiasa beradaptasi dengan lingkungan strategis yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Lebih jauh ia menambahkan, jauh sebelum pandemi LAN telah berinisiatif mengembangkan pelatihan yang berbasis virtual learning dengan memanfaatkan Learning Management system (LMS) namun hal ini tidak direspon dengan baik oleh setiap penyelenggara pelatihan, sampai akhirnya Covid-19 melanda Indonesia yang memaksa beralih pada pelatihan secara digital.

“Ini menjadi pelajaran bagi kita seorang pemimpin perubahan untuk dapat merespon segala perubahan dengan cepat untuk membawa bangsa ini menjadi lebih maju, karena bangsa yang unggul adalah bangsa yang cepat dan inovatif” tandasnya.

Selama 4 (empat) bulan ini peserta telah memasuki kawah “candradimuka” para pemimpin perubahan, berbagai pembelajaran yang didapat selama ini dapat menjadi bekal untuk mengelola perubahan di organisasinya. Contohnya substansi self mastery yang membekali pemimpin untuk mampu menguasai dirinya untuk tetap memiliki integritas, etika serta fokus terhadap tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

Kedua, lanjutnya, kemampuan mendiagnosis organisasi dimana seorang pemimpin harus memiliki kemampuan melihat kelemahan dan kekuatan organisasi, serta memetakan permasalahan sehingga mampu memberikan terobosan untuk kemajuan organisasi,

Terakhir, pemimpin harus mampu berpikir berbeda dari kebiasaan orang atau lebih dikenal dengan thinking out of the box, ia dapat melihat kesempatan dimana orang lain tidak mampu melihatnya, maka beberapa pembelajaran yang telah diterima selama masuk pada learning community ini dapat menjadi bekal untuk mengelola perubahan di instansi masing-masing.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Pimpinan Nasional Manajerial ASN, Dr. Caca Syahroni, S.IP., M.Si, dalam laporannya menyampaikan,  para peserta PKN Tingkat II angkatan VII menyerahkan policy brief angkatan yang bertajuk “Meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing melalui percepatan penurunan stunting” dan juga telah menyerahkan laporan implementasi proyek perubahan yang dipresentasikan pada 5 september lalu.

“Dan setelah melalui serangkaian penilaian, maka diumumkan 5 peserta terbaik peserta PKN Tingkat II angkatan VI sebagai berikut : “

  1. Mohammad Noval, ST (Kementerian Dalam Negeri)
  2. Nuryani Yunus, S.E., M.E. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
  3. Dra. Dessy Ruhati, M.M.Par. (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
  4. Cahyono Tri Birowo, ST., MTI. (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)
  5. Dr. Hasyim Gautama (Kementerian Komunikasi dan Informatika)
Skip to content