Menu Close

“Kebijakan Umum dan Urgensi Pemetaan Kompetensi ASN”, Keynote Speech Kapuslatbang PKASN pada acara Peningkatan Kapasitas dan Studi Referensi Pengelolaan SDM ASN Setda Provinsi Jawa Timur

Bandung- Kepala Puslatbang PKASN LAN Drs. Riyadi, M.Si didampingi Kepala BLPK Iman Arisudana, S.Sos.,MA. mendapat kesempatan memenuhi permohonan untuk mengisi materi di depan kurang lebih 50 orang pegawai dari Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Senin (22/8). Diterima oleh Sub.koordinator Kepegawaian Setda Provinsi Jawa Timur Zainal Muttaqin, S.Ikom.,M.Ikom, kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Kimaya Braga Kota Bandung ini bertajuk “Pemetaan dan Perencanaan Pengembangan Kompetensi SDM ASN guna mewujudkan ASN Berakhlak”.

Dalam kesempatan tersebut, Riyadi memberikan materi mengenai “Kebijakan Umum dan Urgensi Pemetaan Kompetensi ASN”. Pada pembahasannya, Riyadi menekankan perlunya membangun kesadaran bahwa upaya-upaya pemetaan kompetensi bukan hanya dilakukan sebagai aktivitas periodik atau pemenuhan kebutuhan administrasi misalnya untuk mencapai pengakuan merit system. Lebih lanjut, sistem merit sendiri sebenarnya bukan hanya berbicara tentang terpenuhinya data profil talenta organisasi, namun bagaimana memastikan tindaklanjut dari profil talenta sendiri, misalnya dalam pengembangan kompetensi. Saat ini juga perspektif pengembangan kompetensi masih identik dengan pengembangan model klasikal, sementara berbicara tentang profil kompetensi maupun profil kinerja pegawai maka upaya pengembangan kompetensi yang justru terbuka lebar adalah melalui jalur non-klasikal seperti coaching dan mentoring.

Senada dengan materi yang disampaikan Kapuslatbang PKASN, Iman Arisudana, Kepala BLPK yang juga turut menjadi narasumber pada kesempatan tersebut juga menyampaikan mengenai aspek akademis pemetaan kompetensi serta integrasinya dalam konteks manajemen talenta. Dalam sharingnya, ia menyampaikan gambaran siklus manajemen talenta yang diterapkan di LAN, terutama dalam menyusun profil pegawai dalam bentuk 9 box grids (kotak manajemen talenta). Berdasarkan profil kotak talenta tersebut, maka dapat ditentukan beberapa bentuk intervensi atau pengembangan kompetensi yang relevan bagi kepentingan proses bisnis organisasi serta membangun profesionalisme aparatur. (Humas)

Skip to content