Jakarta – Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah bekerjasama dengan Tanoto Foundation sejak 2020 lalu, yang diawali dengan penyelenggaraan Webinar pertama sekaligus menjadi pemantik untuk terus berkomitmen dengan menandatangani nota kesepahaman di tahun berikutnya. Di Tahun 2022 ini, LAN bersama Tanoto Foundation akan terus memperluas cakupan program-program kegiatan yang berfokus pada pengembangan kapasitas Aparatur sipil Negara (ASN). Hal tersebut diungkapkan Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam kegiatan Pembentukan Tim Steering Committee Kick Off Meeting LAN dengan Tanoto Foundation yang diselenggarakan secara Blended, di Ruang Rapat Pimpinan, Kantor LAN Veteran, Senin (25/4).
Adi Suryanto menambahkan, pembentukan tim steering committee ini penting bagi kita, tidak hanya kita mewadahi aspirasi dan ide-ide terkait dengan program yang kita kerjasamakan melainkan juga bagaimana kita memberikan arah strategis terhadap capaian dalam rangka meningkatkan kapasitas kompetensi ASN. Kepala LAN juga menyoroti perkembangan kondisi saat ini yang semakin membaik, pandemi Covid-19 sudah mulai menurun dan menuju pada endemi, budaya new normal sudah mulai menjadi “habituasi” baru bagi masyarakat. Melihat kondisi demikian LAN meyakini bahwa tuntutan terhadap kualitas birokrasi dan ASN yang profesional semakin meningkat dan penting.
“kami melihat dan merasakan adanya peluang dan kesempatan untuk terus bekerjasama dan berkolaborasi dengan Tanoto Foundation untuk ikut terlibat secara langsung dalam menyongsong era baru birokrasi pasca pandemi. Masih banyak kegiatan yang bisa digagas, beberapa hal antara lain program magang dalam rangka pengembangan ASN di Papua, selain itu pula penerapan”game” atau permainan dalam proses pembelajaran dalam pelatihan yang menjadi arahan Presiden Joko Widodo dalam membentuk kompetensi ASN secara lebih kreatif dan inovatif,” tambahnya.
“Kedepannya bahkan akan lebih besar lagi capaian yang akan kita raih secara bersama-sama yaitu pelayanan publik yang semakin baik, kesejahteraan masyarakat, transparansi serta akuntabilitas, oleh karena itu diperlukan pemikiran secara komprehensif untuk menyusun langkah-langkah strategis tersebut” katanya
Adi juga mengapresiasi kepada Tanoto Foundation yang telah bekerjasama, ini merupakan wujud public private partnership yang baik sekali dalam mewujudkan ASN yang memiliki kompetensi paripurna dalam bidang tugasnya.
Sementara itu, CEO Global Tanoto Foundation, Dr. J. Satrijo Tanudjojo menyampaikan komitmen Tanoto Foundation untuk mendukung LAN dalam rangka menjalankan tanggung jawabnya dalam mengembangkan kompetensi ASN di seluruh Indonesia serta upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) dan tentu saja akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Ia juga mengapresiasi pembentukan tim steering committee ini yang memiliki tujuan antara lain sebagai upaya memudahkan komunikasi melalui mekanisme kerjasama melalui satu pintu, pemetaan program kegiatan dalam kerjasama serta penggalian potensi dan peluang kerjasama sehingga kegiatan Kerjasama ini dapat terus berlanjut mencakup bidang-bidang yang terkait dengan pengembangan kompetensi, kajian dan inovasi Administrasi Negara dan Manajemen ASN serta Pendidikan yang diselenggarakan oleh Politeknik Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara.
“Komunikasi dan kesepahaman menjadi kunci penting keberhasilan sebuah kerjasama untuk menyamakan persepsi, tujuan dan sasaran dan muaranya adalah mewujudkan birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy),” tutupnya.
Dalam kesempatan itu juga Kepala Biro Hukum dan Humas, Tri Atmojo Sejati, ST, SH, MH menyampaikan pembentukan Tim Steering committee ini telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 298/K.1/HKM.03/2022 tentang Tim Steering Committee Kerjasama antara LAN dan Tanoto Foundation.
“Tim ini memiliki tugas menyusun rencana kerjasama berdasarkan prioritas yang disepakati bersama dan memastikan program kegiatan kerjasama yang dilaksanakan oleh unit kerja di LAN dengan Tanoto Foundation dapat terlaksana dengan baik sesuai perencanaan, dan terakhir melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan kerjasama yang telah berjalan. Tim ini kemudian akan bekerja selama 1 (satu) tahun sejak keputusan ini ditandatangani,” pungkasnya.