Menu Close

Dukung Pertumbuhan Ekonomi Hijau Untuk Indonesia, LAN Selenggarakan Visitasi Kerangka Manajemen Kebijakan Publik di Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta – Menyemarakkan perhelatan Presidensi G20 yang diampu oleh Indonesia sebagai tuan rumah, Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I, Angkatan LII Tahun 2022 mengusung tema besar “Presidensi G20 dan Peran Indonesia dalam Menciptakan Tata Dunia Baru yang Lebih Berkeadilan”. Salah satu aspek yang harus disokong dalam tujuan menciptakan tatanan dunia baru adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi hijau untuk Indonesia. Isu terkait lingkup ekonomi hijau adalah sebuah urgensi yang harus secepatnya dilaksanakan dan diwujudkan demi Indonesia yang lebih baik. Hal tersebut disampaikan Kepala LAN Dr. Adi Suryanto, M.Si pada Visitasi Kerangka Manajemen Kebijakan Publik di Kementerian PPN/Bappenas, secara virtual, Selasa (1/3)

Adi Suyanto menyatakan bahwa penyelenggaraan pelatihan kepemimpinan nasional merupakan suatu ajang seluruh peserta terpilih untuk dilatih dan diharapkan memberikan buah pemikiran bagi bangsa. Proses ini merupakan realisasi dari amanat UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Permenpan Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan, dan Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Manajerial ASN untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau setingkat.

“Adapun agenda-agenda  pembelajaran PKN I saat ini antara lain Agenda Self Mastery, Agenda Managing Policy, Agenda Managing Collaborative Change, dan Aktualisasi Kepemimpinan Kolaboratif yang diikuti oleh seluruh peserta PKN. Dalam menunjang keseluruhan agenda, kegiatan Visitasi Kerangka Manajemen Kebijakan digelar sebagai bagian dari Agenda Managing Policy.” ungkapnya

Adi Suryanto juga menambahkan bahwa kegiatan ceramah visitasi yang dilaksanakan hari ini adalah sebuah proses pencerahan dimana para peserta harus memanfaatkan kesempatan kali ini dengan baik, menyimak, berdiskusi dengan menteri, dan nantinya apa yang telah disampaikan oleh Menteri PPN/Bappenas dapat menjadi masukan terlebih dalam penyusunan Policy Brief sebagai buah pemikiran angkatan.

Sementara itu Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa dalam paparannya menyampaikan bahwa Ruang Lingkup Ekonomi Hijau meliputi pembangunan rendah karbon, efisensi sumber daya, dan inklusivitas sosial. Lebih jauh dalam paparannya, Maoarfa menyampaikan bahwa Indonesia telah memulai inisiasi pembangunan rendah karbon dengan pilar-pilar yang mengusung isu lingkungan hijau.

“Indonesia menyumbang total emisi GRK terbesar di Asia Tenggara selama 2017-2018. Emisi Indonesia tahun 2018 sebesar 969,58 juta Mton CO2e. Dengan adanya fakta yang ada, maka Indonesia akan melakukan restorasi dalam melakukan pembangunan ramah lingkungan, beralih ke sumber daya hijau, meningkatkan pertumbuhan lahan berkelanjutan, pembangunan hijau berkelanjutan dengan salah satu tujuannya untuk mendorong ketahanan pangan.” ungkapnya.

Sebagai wujud komitmen dalam mencapai pembangunan rendah karbon untuk mencapai Net Zero Emission dalam Paris Agreement, Indonesia akan menjaga ambang batas suhu bumi dengan berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca, melaksanakan sistem penghitungan karbon dan pengurangan emisi secara transparan, memperkuat upaya pemulihan iklim, dan melaksanakan pembangunan ekonomi hijau berkelanjutan.

Diskusi yang dihelat secara virtual ini dimoderatori oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed. dan diikuti seluruh peserta PKN Tingkat I, Angkatan LII Tahun 2022 yang berjumlah 40 orang dengan komponen yang heterogen dengan komposisi peserta yang berasal dari instansi pusat dan daerah sebagai upaya menguatkan kolaborasi dan menghilangkan silo mentaly. (humas)

Skip to content