Menu Close

Atasi Rendahnya Training Rate, LAN Lakukan Terobosan Inovasi Bangkom ASN

Jakarta – Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Hal ini tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yang menyebutkan ASN diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik dan menjalankan peran sebagai perekat kesatuan dan persatuan bangsa dengan profesional, berintegritas, bebas dari intervensi politik, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi serta nepotisme. Hal tersebut diungkapkan Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam acara pembukaan kegiatan orientasi pegawai ASN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diselenggarakan secara virtual dan klasikal bertempat di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Veteran, Rabu (16/6).

“Namun dalam menjalankan perannya sebagai ASN, kita masih dihadapkan pada permasalahan yaitu rendahnya training rate,  masih banyak pegawai yang belum memiliki kesempatan untuk pengembangan kompetensinya” tegasnya.

Adi Suryanto mengatakan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan smart ASN adalah dengan mengembangkan kompetensi ASN. Namun, pada kenyataannya, pengembangan kompetensi ASN di Indonesia cenderung masih kurang optimal diterapkan di instansi publik, hal ini dikarenakan ASN dianggap sebagai faktor produksi sehingga setiap penambahan anggaran dalam pengembangan kompetensi dianggap sebagai pemborosan.

“Menyikapi hal tersebut maka perlu dilakukan terobosan strategi dalam meningkatkan kompetensi ASN secara lebih cepat, melalui pandemi Covid-19 ini menjadi sebuah momentum emas dalam melakukan redesign strategi pengembangan kompetensi ASN. Sederet langkah strategis untuk mewujudkan smart ASN, salah satunya mengubah pola-pola pengembangan kompetensi yang bersifat klasikal menjadi pola-pola yang inovatif seperti melalui blended learning, distance learning, dan e-learning,” ungkapnya.

Adi Suryanti menambahkan, LAN saat ini juga sedang mengembangkan aplikasi ASN Unggul yang mendorong lembaga-lembaga pelatihan pemerintah untuk mengembangkan program-program pelatihan berbasis e-learning, yang nantinya dapat diakses oleh seluruh ASN Indonesia. 

“Terkait orientasi pegawai KPK, kegiatan ini selain upaya meningkatkan kapasitas pegawai KPK, juga merupakan pembekalan awal untuk menjalankan tugas dan fungsinya menjadi abdi negara, dan tidak cukup sampai disitu, untuk selanjutnya perlu juga dilakukan pengembangan kompetensi di bidangnya masing-masing secara berkesinambungan.” tutupnya

Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN RB, Dr. Ir. Alex Denni, MM mengatakan, langkah strategis dalam Grand Design Pengembangan ASN salah satunya ialah  meningkatkan sense of urgency melalui optimalisasi lembaga-lembaga pelatihan seperti LAN dan BPSDM untuk mendorong pelatihan menjadi syarat utama dalam meningkatkan kapasitas aparatur professional.

“Sehingga, kedepannya upaya pengembangan kompetensi aparatur tidak dianggap menjadi sebuah pemborosan anggaran, jadi ketika formasi ASN telah terisi, perlu dianggarkan untuk pengembangan kompetensinya ”, tambahnya

Alex juga menambahkan, Grand Design Pembangunan ASN Tahun 2020-2024 menguraikan Strategi (6P): Perencanaan, Pengadaan, Pengembangan Karir dan Peningkatan Kesejahteraan, adapun indikator kinerja utamanya yaitu: Indeks Profesionalitas, Indeks Sistem Merit, dan indikator-indikator global. Yang pada akhirnya terciptalah profil SMART ASN 2024 yang memiliki  integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan bahasa asing, hospitality, networking dan entrepreneurship.

Pada kesempatan tersebut juga, Ketua KPK, Drs. Firli Bahuri, M.Si mengatakan pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan pegawai merupakan upaya kami dalam meningkatkan wawasan pengetahuan, keterampilan (skill) serta merubah perilaku pegawai sehingga mampu mendorong kinerja pegawai untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara lebih professional.

“Kegiatan orientasi ini merupakan salah satu dari serangkaian panjang proses alih pegawai kpk menjadi ASN, sebanyak 1271 pegawai telah berjanji untuk setia dan taat terhadap Pancasila dan Undang-undang Dasar tahun 1945” tambahnya.

Firli berharap, alih pegawai menjadi ASN ini merupakan babak baru bagi kalian untuk memberikan sumbangsih dalam mewujudkan tujuan negara kita yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Skip to content