Menu Close

Kepala LAN Dorong Widyaiswara Lakukan Inovasi di Bidang Pengembangan Kompentensi

Jakarta – Persaingan global yang masuk dalam ranah teknologi dan sistem pemerintahan, menjadikan negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia perlu melakukan penyesuaian terhadap kualitas aparatur sipil negara yang lebih adaptif dan agile terhadap segala perubahan yang ada. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si pada Upacara Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama di Aula Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Veteran, Jakarta, Rabu (31/3).

“Menyikapi hal tersebut, Widyaiswara (WI) sebagai guru bangsa dituntut untuk mampu melakukan perubahan-perubahan di bidang pengembangan kompetensi (bangkom) ASN, terlebih dengan bonus demografi yang ada saat ini, kita akan dihadapkan pada angkatan kerja baru yang lebih milenial dalam penguasaan teknologi.” tambahnya.

Adi Suryanto menjelaskan, upaya pemerintah dalam melakukan inisiasi program smart ASN perlu diimbangi oleh kualitas pengembangan kompetensi sumber daya aparaturnya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan ASN yang memiliki kapasitas dalam menghadapi tantangan dunia di era disrupsi saat ini.

“Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab seorang widyaiswara (WI) untuk memberikan metode pembelajaran yang lebih menarik bagi kalangan milenial, tak hanya itu saja kita juga perlu melakukan pendekatan secara komprehensif yang masuk dalam ranah membangun karakter ASN yang dapat membawa bangsa ini lebih maju lagi. Untuk mendidik menjadi smart ASN, maka gurunya pun harus smart juga” tegasnya.

Adi Suryanto menambahkan, Covid menjadi salah satu pengalaman berharga bagi semua. Bagaimana kita mampu menghadapi situasi krisis dengan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat namun di sisi lain tetap harus mengutamakan protokol kesehatan yang ada.

“Disinilah pentingnya kita saling berkolaborasi baik dari Badan Pelatihan (BPSDM), Asosiasi Profesi Widyaiswara (APWI) dan seluruh Widyaiswara agar tetap memberikan pelayanan secara maksimal dengan berbagai terobosan-terobosan baru sehingga hak-hak ASN untuk mendapatkan pengembangan kompetensi terpenuhi,” jelasnya.

Terakhir Adi Suryanto berharap kepada sepuluh WI yang telah dikukuhkan menjadi WI Ahli Utama, dapat menjadi contoh, akselerator, serta motivator agar dapat menyempurnakan pengembangan kompetensi menuju ASN berkelas dunia.

Adapun sepuluh WI ahli utama yang dikukuhkan antara lain : 

  1. Ir. Tutik Nuryati, M.P dari Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik, Kementerian Pendidikan
  2. Rinson Sitanggang, S.T., M.T. dari PPPPTK BOE Malang, Kementerian Pendidikan
  3. Drs. Holler Sinamo, M.M dari BPSDM Provinsi Sumatera Utara
  4. Drs. Sahabuddin, M.Si. dari BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara
  5. Dr. Ir. Sugiarto Sumas, M.T dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan
  6. Drs. Arlizman Agus, M.M.dari BPSDM Provinsi Riau
  7. Dr. Drs. Ida Bagus Kade Subhiksu, M.M dari BPSDM Provinsi Bali
  8. Drs. H. Syamsibar, M.H. dari BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan
  9. Dra. Arfah Salwah, M.Si. dari Puslatbang KHAN, LAN
  10. Dra. Purwastuti, MBA. dari Pusbangkom Pimnas dan Manajerial ASN, LAN
Skip to content