Menu Close

Birokrasi Harus Keluar dari Rutinitas dan Inovatif

Jakarta – Reformasi birokrasi tidak hanya mengubah masalah struktural menuju fungsional semata. Namun reformasi birokrasi harus mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien. Reformasi birokrasi harus mampu memberikan pelayanan publik yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat merasakan betul kehadiran negara. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo saat memberikan sambutan Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV, di Aula Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN), Kamis (17/9).

“Birokrasi harus keluar dari hal-hal yang sifatnya rutin dan mulai melakukan berbagai terobosan serta inovasi,” tambah Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, tantangan yang dihadapi bangsa ini sejak 75 tahun merdeka kian kompleks. Tjahyo mencontohkan bagaimana ancaman dari dalam negeri masih terus membayangi, seperti masalah radikalisme, korupsi, narkoba, serta bencana alam. “Belum lagi kita dihadapkan pada masalah kompleksitas di luar problematika tersebut seperti kemajuan teknologi dan informasi serta dinamika global yang kian cepat dan terus berkembang,” kata dia.

Tjahjo berharap, di tengah kompleksitas permasalahan tersebut, birokrasi mampu mengambil peran yang konstruktif dengan terus menghasilkan inovasi sehingga upaya pemerintah membangun birokrasi yang profesional dapat terwujud.

“Hal lain yang tak kalah penting adalah berani mengambil keputusan di tengah dinamika perkembangan global yang sangat cepat,” tutup Tjahjo.

Pada kesempatan yang sama, Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam laporannya mengatakan, para peserta pelatihan PKN Tingkat I Angkatan XLV ini dalam proses pelatihan diwajibkan membuat proyek perubahan sebagai syarat kelulusan. Proyek perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan performance instansi pemerintah agar akselerasi reformasi birokrasi berjalan lebih cepat.

“Para peserta juga menyusun policy paper dengan tema “Pembangunan  Berkelanjutan Pasca Covid-19 : Pemberdayaan UMKM dalam Rangka Mendukung Pemulihan Ekonomi Indonesia Akibat Covid-19,” jelasnya.

Mengingat masih tingginya angka penularan Covid-19 di semua wilayah, Pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV ini dilakukan secara blended, yakni secara klasikal yang dihadiri oleh perwakilan peserta secara terbatas sebanyak sepuluh orang, sementara sisanya sebanyak 30 orang peserta mengikuti upacara secara virtual. Dalam kesempatan itu, diberikan penghargaan kepada sepuluh besar peserta yang mendapat predikat istimewa dan lima peserta istimewa terbaik.  

Ke-5 (lima) peserta PKN Tingkat I Angkatan XLV yang meraih predikat Istimewa yaitu:

  1. Muhammad Nuh Al-Azhar, M.Sc.(Kepolisian Republik Indonesia)
  2. Dr. Otok Kuswandaru, S.Sos., M.Si. (Badan Kepegawaian Negara)
  3. Yoyon Tony Surya Putra, S.I.K., M.H.(Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)
  4. Ir. Rr. Aisyah Gamawati, MM. (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi)
  5. Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., P.hD (Kementerian Agama)

Selamat dan sukses kepada seluruh peserta PKN Tingkat I Angkatan XLV (Humas)

Skip to content