Jakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas tata kelola kemahasiswaan, Politeknik STIA LAN Jakarta melalui Bidang Kemahasiswaan mengadakan kegiatan studi banding ke beberapa kampus ternama di Bandung. Kegiatan ini berlangsung mulai dari tanggal 6-9 November 2024, dengan tujuan untuk mempelajari berbagai praktik terbaik dalam pengelolaan kemahasiswaan dan mendalami sistem yang diterapkan di institusi lain.
Kampus-kampus yang dikunjungi oleh delegasi Politeknik STIA LAN Jakarta meliputi Politeknik STIA LAN Bandung, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Politeknik Negeri Bandung, Universitas Komputer Indonesia, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Rangkaian studi banding ini difokuskan pada beberapa aspek penting dalam pengelolaan kemahasiswaan, di antaranya adalah Hubungan Masyarakat (Humas), Career Development Center (CDC), perpustakaan, Lembaga Sertifikasi Profesi, serta pengelolaan Organisasi Mahasiswa (Ormawa).
Menurut Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik STIA LAN Jakarta, Dr. Edy Sutrisno, M.Si, kegiatan ini bertujuan untuk menggali wawasan dan pengalaman dari berbagai kampus guna meningkatkan pelayanan dan dukungan kepada mahasiswa di Politeknik STIA LAN Jakarta. “Kami berharap hasil studi banding ini dapat memperkaya wawasan kami mengenai bagaimana tata kelola kemahasiswaan yang lebih efektif dan mendukung perkembangan mahasiswa secara holistik, baik dalam hal akademik, karier, maupun pengembangan diri melalui berbagai organisasi kemahasiswaan,” ungkapnya.
Beberapa topik yang dibahas selama studi banding meliputi pengelolaan dan pengembangan fasilitas karier bagi mahasiswa melalui Career Development Center, sistem pengelolaan hubungan masyarakat yang efektif untuk meningkatkan citra kampus, serta pengelolaan perpustakaan dan lembaga sertifikasi profesi yang mendukung kebutuhan akademik dan profesional mahasiswa.
Selain itu, pengelolaan organisasi mahasiswa menjadi salah satu fokus penting dalam studi banding ini, dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem kampus yang lebih inklusif, kreatif, dan inovatif dalam mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa. Para peserta juga diajak untuk berdiskusi langsung dengan pengelola dan mahasiswa di kampus-kampus tersebut, guna memperoleh insight yang lebih mendalam mengenai implementasi kebijakan kemahasiswaan.