Menu Close

Belajar Pertumbuhan Ekonomi Vietnam, Peserta Pelatihan ASN Talent Academy Kunjungi KBRI Hanoi

Hanoi – Hari pertama kegiatan patok banding (benchmarking) ke Vietnam, peserta program ASN Talent Academy (ATA) Lembaga Administrasi Negara (LAN) menggali banyak pelajaran dan pengalaman dari jalannya pemerintahan di Vietnam. Peserta ATA yang dipimpin oleh Deputi Deputi Bidang Pengembangan Kompetensi Dr. Basseng, M.Ed diterima langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi, S.E., M.Si. di ​Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi, Vietnam, Senin (23/10).

Dalam pengantarnya Basseng menyampaikan program ATA merupakan program talenta di lingkungan birokrasi, dengan satu tujuan bahwa mereka nantinya akan menjadi pemimpin masa depan. Maju tidaknya sebuah negara tergantung dari birokrasinya, jadi kalau birokrasi kita bisa memberi pelayanan kepada dunia usaha dengan baik, dunia usaha bisa berkembang sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan itu bisa membawa kesejahteraan bagi rakyat.

“Dalam konteks itu kemudian penyelenggaraan program ATA ini dilaksanakan, yaitu menghasilkan pemimpin-pemimpin muda yang kemudian nanti bisa memberikan perubahan yang signifikan terhadap birokrasi di instansinya masing-masing” ungkapnya

Basseng juga menyampaikan kunjungan ini untuk mempelajari praktik terbaik dalam pelayanan dan inovasi pada setiap lokus di Vietnam, sehingga diperoleh pengalaman dan wawasan yang dari kunjungan tersebut. Selain itu jua nantinya bisa memperkaya pengetahuan dan pemahaman peserta dalam melakukan reformasi sektor publik di Indonesia khususnya dalam memberikan inovasi pelayanan publik.

Sementara itu dalam paparannya, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi menyampaikan selama 3 tahun bertugas, banyak yang bisa dipelajari tentang pertumbuhan ekonomi Vietnam. Jadi Vietnam merupakan negara di Asia Tenggara dan bahkan di dunia yang mengalami pertumbuhan ekonominya paling tinggi. Tahun 2022 ekonomi di Vietnam tumbuh 8,02%, bahkan saat pandemi covid-19 ketika semua negara mengalami tren negatif, ekonomi Vietnam tetap meningkat sebesar 2,7 %.

Denny juga menyampaikan, Vietnam saat ini cukup maju dalam meningkatkan daya saingnya. Untuk itu, sebagai sesama negara ASEAN ada beberapa hal yang bisa dikolaborasikan ketika Indonesia bekerja sama dengan Vietnam.
“Jadi harapannya adalah bagaimana kita mendukung arahan Bapak Presiden untuk memperkuat hilirisasi. Supaya nilai tambahnya lebih besar untuk ekonomi Indonesia dan produk-produk kita itu bersaing ketika masuk pasar. Nah ini yang bisa kita dengan Vietnam ini beberapa kita bisa bekerja sama,” ucap Denny.

Dalam paparannya Denny juga membandingkan Global Innovation Index 2022 Rankings Indonesia dengan Vietnam. Dalam Global Innovation Index (GII) yang dikeluarkan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) ini Indonesia berada di peringkat ke 75, sementara Vietnam berada di peringkat 45.

“Terakhir saya berharap para peserta program ATA dari 8 instansi baik pusat ataupun daerah, bisa mengikuti program ini dengan baik. Sehingga apa yang dilihat ataupun didengar di Vietnam ini bisa menjadi inspirasi kita, sehingga ekonomi Indonesia tidak kalah kecepatannya dengan Vietnam.” tutupnya.

Skip to content