Menu Close

Forum KBK Kembali Hadir Dengan Dua Tema Menarik!

SAMARINDA – Tak henti-hentinya memberikan nuansa belajar bersama yang menyenangkan, Forum Kelompok Budaya Kerja (KBK) kembali hadir di hari ini, Jum’at (20/10) di Ruang Mini Theatre dengan dua tema menarik serta dua narasumber yang hebat pula. Presenter pertama, Veronika Hanna Naibaho yang akrab dipanggil Hanna kali ini memberikan materi yang berjudul “Humor in The Workplace” dengan dimoderatori oleh dr. Nurhayati. Dalam paparannya, Hanna menyampaikan bahwa fakta yang bersumber dari Andrew Tarvin (Humor at Work, TEDx Talks), bahwa ada beberapa manfaat humor yang diterapkan di tempat kerja. “Pertama, otak kita akan membuat koneksi yang tidak hanya meningkatkan fokus kita, tetapi juga meningkatkan kekuatan otak kita. Selanjutnya, cukup dengan tertawa selama 5-10 menit saja, kita akan membakar beberapa kalori yang kita miliki sebanyak kita berolahraga selama 5 menit atau menari selama 10 menit” ujar Hanna. Masih dengan sumber yang sama, Hanna juga mengatakan bahwa orang yang menerapkan humor di tempat kerja akan jauh dari stress, lebih produktif, dan juga lebih bahagia. “Humor itu menghubungkan banyak orang, membangun kepercayaan, meredakan ketegangan, dan membuat banyak orang berbagi tentang banyak pengalaman positif yang akan membawa satu sama lain ke dalam hubungan yang lebih dekat” lanjut Hanna lagi. Menurut Hanna, bahkan orang yang bercanda terkait fisik, bagi sebagian orang adalah hal yang biasa karena sudah memiliki kedekatan yang luar biasa.

Dilanjutkan dengan paparan kedua oleh Desak Widhiatuti Srimarchea, yang dipanggil sehari-hari dengan nama Desak ini mengusung tema “Flow di Era Digital, Be A Better at Social Media”. Media sosial dikatakan oleh Desak merupakan sebuah perangkat komunikasi yang membuat banyak orang saling terhubung, dan memungkinkan mereka untuk saling berkirim pesan, gambar, suara, dan video. Dengan berbagai karakteristik media sosial seperti UGC, halaman profil pengguna, interaksi dengan pengguna lain, tanda waktu di setiap postingan, dan sifatnya yang terbuka, maka harus ada rambu-rambu sebagai pengingat atau pedoman agar tetap sesuai jalur yang seharusnya. “Apalagi kita sebagai seorang ASN yang harus menjaga kode etik sebagai seorang ASN, tentu saja banyak aturan-aturan yang harus dipatuhi agar tidak terkena sanksi atau hukuman yang berlaku” tegas Desak. Berkaitan dengan hal tersebut, Desak menyampaikan bahwa ada beberapa aturan dasar yang setidaknya bisa menjadi pegangan dalam bermedia sosial, yaitu THINK. THINK sendiri merupakan singkatan dari True, Helpful, Inspiring, Necessary, dan Kind, dalam arti sebelum membagikan sesuatu di media sosial, harus memperhatikan apakah hal tersebut benar, cukup membantu, menginspirasi, dan hal baik untuk dibagikan. (ler/ler)

Skip to content