Menu Close

Tanamkan Semangat Nasionalisme Sebagai Guardians of the State Dalam Birokrasi, LAN Tutup Latsar Gelombang I Tahun 2023

Jakarta – Nasionalisme merupakan suatu sikap mencintai bangsa dan negara yang dapat dibuktikan melalui sikap, perilaku dan kecintaan seseorang terhadap tanah air, semangat ini penting ditanamkan dalam setiap sanubari Aparatur sipil Negara (ASN) sebagai upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini ditekankan Deputi Bidang Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Basseng, M.Ed Pelepasan peserta pelatihan dasar (latsar) Gelombang I tahun 2023 yang diselenggarakan di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Sabtu (8/7).

Lebih lanjut, Basseng menceritakan kemerdekaan merupakan sebuah proses yang panjang yang diawali dengan sebuah semangat nasionalisme yang kuat serta menyatakan diri untuk bersatu dari segala perbedaan, suku, agama, ras dan puncaknya ialah terbentuknya NKRI. menginjak hari kemerdekaan ke 78 tahun, semangat ini harus terus dipupuk terutama bagi ASN sebagai guardians of the state atau pengawal negara.

“Sebagaimana Undang-undang 5 Tahun 2014 tentang ASN, dijelaskan disana bahwa tugas ASN adalah menjadi perekat pemersatu bangsa oleh karena itu semangat nasionalisme menjadi sebuah kunci dalam menyatukan segala perbedaan yang ada di tengah masyarakat, tugas ASN sendiri berbeda dengan pengawal negara yang dilakukan oleh kalangan militer, tugas kita adalah mengawal negara dari dalam birokrasi” tambahnya.

Basseng juga menjelaskan, peran guardians of the state bagi ASN adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam organisasi. Pemerintah dituntut untuk senantiasa mengupayakan pelayanan publik yang prima guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, masyarakat yang sejahtera tentunya akan berkontribusi mewujudkan indonesia maju.

Namun, dalam mewujudkan hal itu banyak tantangan yang akan dihadapi, salah satunya tuntutan masyarakat akan layanan yang berkualitas, cepat, tepat dan murah, untuk mewujudkan hal itu, ASN tidak hanya berpangku tangan, melainkan terus mengembangkan kompetensinya terutama di bidang digitalisasi birokrasi. “ASN harus agile terhadap segala perubahan dan perkembangan teknologi, ia dituntut mampu memberikan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi, artificial intelligence, Internet of Things dan Robotic guna memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat”, ungkapnya.

Basseng juga mengingatkan, pentingnya menjaga lingkungan di tengah maraknya pembangunan yang merusak lingkungan, maka sebagai ASN sebagai agen perubahan mampu untuk mengakselerasi pencapaian tujuan pertumbuhan ekonomi hijau yang mengedepankan pentingnya pembangunan yang memperhatikan dampak terhadap lingkungan.

Diakhir sambutannya, Basseng berpesan untuk seluruh peserta agar senantiasa mengembangkan kompetensi di berbagai bidang sehingga dapat mendorong perbaikan kualitas pelayanan dan tentu saja kesejahteraan masyarakat akan terwujud.

Sementara itu dalam laporannya, Kepala Pusat Pengembangan Kader ASN, Dr. Mariman Darto, M.Si menyampaikan peserta Latsar gelombang I angkatan I, II dan III ini telah berhasil menyelesaikan pendidikan dan dinyatakan 120 peserta dinyatakan lulus dengan kualifikasi 35 peserta mendapat predikat sangat memuaskan dan 85 peserta mendapat predikat memuaskan. Adapun dari jumlah tersebut diambil 9 peserta terbaik adalah sebagai berikut: 

Angkatan I

  1. Kukuh Panggah Waluya – Mahkamah Konstitusi
  2. Gabriella Grace Silalahi – Komisi Pemberantasan Korupsi
  3. Ghina Sausan Fadiyah – Mahkamah Konstitusi

Angkatan II

  1. Dio Lanopa – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
  2. Reyhan Dharma Wijaya – Komisi Pemberantasan Korupsi
  3. Suliztwina Nurjayanty  – Lembaga Administrasi Negara

Angkatan III

  1. Desca Angelinawati – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  2. Wafiq Aisyah Fitriana – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
  3. Steven Ferico – Komisi Pemberantasan Korupsi
 
Skip to content