SAMARINDA – Istilah Grapevine mungkin terdengar asing di kalangan orang-orang yang tidak mendalami ilmu komunikasi. Padahal istilah ini ternyata menjadi salah satu aspek penting yang tidak seharusnya diabaikan dalam sebuah organisasi. Betha Miranti Andalina, Analis Kepegawaian Ahli Muda di Puslatbang KDOD LAN yang baru saja menyelesaikan studi S2-nya di UGM Jurusan Ilmu Komunikasi ini mencoba untuk mengenalkan istilah ini dalam Forum Kelompok Budaya Kerja yang digelar di Mini Theatre Puslatbang KDOD, Jum’at (5/5).
“Seluruh komunikasi yang bersifat informal di dalam sebuah organisasi disebut dengan grapevine” ujar Betha. “Tetapi yang perlu kita ketahui, bahwa grapevine ini bukanlah gosip, karena memiliki klasifikasi pesan yang dibawakan. Beberapa pakar mengatakan bahwa klasifikasi pesan yang dimaksud antara lain adalah seputar tugas dalam organisasi, pemeliharaan organisasi, kemanusiaan, penyesuaian lingkungan yang berubah, program baru organisasi, dan hal-hal lainnya seputar organisasi” jelas Betha lagi.
Betha kemudian menjelaskan bahwa karakteristik dari grapevine itu sendiri adalah pesan atau informasi yang dibawa akurat hingga 80%, kadang berlebihan sehingga menjadi rumor, menyebar dengan cepat dan cluster. Grapevine akan semakin meningkat atau berkembang apabila tingkat kepentingan informasinya tinggi, kurangnya informasi yang disajikan, dan iklim organisasi yang berubah-ubah sehingga menyebabkan kurangnya kepercayaan dari anggota organisasi. “Namun demikian, grapevine ini juga memiliki beberapa nilai positif. Dengan komunikasi ini, anggota organisasi bisa saling melepaskan ketegangan, membantu mereka untuk adaptif terhadap perubahan. Selain itu, hal ini juga bisa menjadi pertimbangan manajemen untuk melihat reaksi anggota organisasi dalam menjalankan sebuah kebijakan misalnya, apabila reaksi mereka baik maka kebijakan tersebut bisa dilanjutkan, dan sebaliknya apabila tidak baik maka dipertimbangkan kembali” terang Betha. Nilai positif lainnya disampaikan oleh Betha adalah meningkatnya komunikasi dalam organisasi, serta meningkatkan produktivitas kerja seluruh anggota organisasi.
Sebelum Forum KBK dimulai, kegiatan ini diawali oleh sosialisasi atau perkenalan produk dari Bank Mandiri Samarinda. Beberapa produk yang ditawarkan adalah Kredit Serbaguna Mandiri (KSM), Mandiri KPR, Payroll Mandiri, dan lain sebagainya. (ler/ler)