Menu Close

Sikapi Tantangan Ekonomi Baru Melalui UMKM Digital Onboarding, Politeknik STIA LAN Jakarta Selenggarakan Seminar Nasional.

Jakarta – Ekonomi Kreatif sampai saat ini bertumbuh kian pesat, terbukti ekonomi kreatif telah mampu berkontribusi sebesar 1300 triliun Rupiah atau sekitar 7,4 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional, hal ini menjadi sebuah lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia terutama pasca Pandemi Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Prof. Nurliah Nurdin saat memberikan sambutan pada Kegiatan Seminar Nasional yang bertajuk “Aktualisasi Teknologi Untuk Menciptakan Ekonomi Kreatif” yang diselenggarakan oleh Politeknik STIA LAN Jakarta, secara virtual, Minggu (17/7).

Menyikapi demikian, Nurliah menambahkan pemerintah perlu mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melakukan transformasi digital, aktualisasi teknologi dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha atau calon pengusaha untuk dapat mengembangkan atau membangun bisnisnya. Kegiatan Seminar Nasional ini adalah bagian dari Preneur Fair Himambistik (himpunan mahasiswa administrasi bisnis sector public) sebagai kegiatan tahunan untuk mendorong eksistensi, kolaborasi, dan edukasi administrasi bisnis. 

“Jiwa enterpreneurship perlu ditanamkan sejak dibangku perkuliahan, sehingga ke setelah mereka lulus tidak hanya terserap di dunia industri melainkan juga mampu menciptakan usaha atau lebih dikenal dengan start up”, ungkapnya.

Nurliah juga menambahkan, Politeknik STIA LAN Jakarta akan terus berkomitmen untuk menyiapkan lulusan yang kompeten, mencetak para aparatur specialist yang memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian prioritas nasional dan mendukung terwujudnya birokrasi kelas dunia. Harapannya dari kegiatan ini, Politeknik STIA LAN Jakarta dapat terus mengasah, mendidik dan mencetak lulusan muda berkualitas ─ calon penerus estafet pembangunan bangsa atau entrepreneur handal penggerak perekonomian negara.

Sementara itu terkait dengan Transformasi Digital UMKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMenParekraf), Sandiaga Uno, dalam kesempatan tersebut menyampaikan terdapat 210 juta pengguna internet aktif pada tahun 2022 ini, dengan penetrasi internet sebesar 77 persen, angka ini menjadi sebuah peluang pelaku usaha untuk bertransformasi ke digital.

“Indonesia saat ini pun menempati posisi ketiga industri kreatif setelah Korea Selatan dengan industri K-POP, Amerika Serikat dengan Industri Perfilman Hollywood dan Indonesia dengan dukungan 75 juta generasi muda /milenial yang memiliki semangat agile, created and curious” tambahnya.

“Maka saya mendorong mahasiswa politeknik STIA LAN Jakarta untuk dapat memiliki jiwa entrepreneurship dengan semangat inovasi, adaptasi dan kolaborasi, harapannya di tahun 2025 mendatang proyeksi potensi ekonomi Indonesia mampu mencapai USD 124 miliar,” harapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, dalam tataran teknisnya, Kepala Suku Dinas, Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Kota Administrasi Jakarta Pusat, Derlianda Melinda Sagala, SE., M.SE. menyampaikan pengalaman DKI Jakarta dalam membentuk Program JakPreneur, yang telah dirintis sejak tahun 2017 yang kemudian di tahun 2020 keluarkan peraturan gubernur nomor 2 tahun 2020 tentang penyelenggaraan pengembangan kewirausahaan terpadu (PKT) yang kemudian di branding dengan Jakpreneur yang diluncurkan pada 22 Februari 2020.

Program Jakpreneur ini merupakan program pendampingan usaha bagi masyarakat DKI Jakarta untuk mampu membuka usaha dengan pembekalan kemampuan dan pelatihan dalam bidang tertentu, setidaknya terdapat 7 tahapan untuk bergabung dengan jakpreneur antara lain tahap pendaftaran, pelatihan, pendampingan usaha, perijinan, pemasaran, pelaporan keuangan sampai dengan fasilitas permodalan.

“Kolaborasi menjadi hal penting dalam mewujudkan transformasi UMKM Digital, dan sebagai generasi penerus Mahasiswa atau kalangan milenial dapat terus menggali pengetahuan dan pengalaman serta menanamkan jiwa entrepreneurship yang harapannya kelak Indonesia mampu menjadi negara makmur (welfare state)” tutupnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut juga Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan LAN antara lain Sekretaris Utama, Dra. Reny Suzana, MPPM, Deputi bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Dr. Tri Widodo, MA, Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN, Dr. Agus Sudrajat, MA, dan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.ED. 

Skip to content