Menu Close

Implementasi Manajemen Talenta ASN: Strategi Akselerasi Mewujudkan Pemimpin Masa Depan

Jakarta- Bermunculannya tantangan di era global semakin variatif dan masif. Tantangan tersebut turut masuk dalam kancah birokrasi, tak terkecuali di Indonesia. Demi menjawab tantangan global dalam bidang birokrasi, dibutuhkan Aparatur Sipil Negara ASN) yang bertalenta dan berkriteria SMART yakni: integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Pemenuhan ASN bertalenta dengan kriteria SMART sangat penting untuk mewujudkan visi besar Indonesia: “Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia 2024”.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara, Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., M.A. saat membuka Serial Webinar “Sharing Best Practices Implementasi Manajemen Talenta ASN: Strategi Akselerasi Mewujudkan Pemimpin Masa Depan”, seri ke-2 dengan tema: Komitmen Pimpinan dan Perencanaan dalam Implementasi Manajemen Talenta di Instansi Pemerintah, yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) bekerjasama dengan Tanoto Foundation, Rabu (1/3)

“Untuk menjawab tantangan birokrasi yang kian berat, perlu penyiapan ASN bertalenta yang harus segera kita lakukan melalui penerapan manajemen talenta di seluruh instansi pemerintah. Kami mempunyai perhatian terhadap percepatan penyiapan talenta-talenta tersebut melalui pembelajaran bersama yang kita lakukan pagi ini,” awal Agus dalam sambutannya.

Lebih jauh, Agus Sudrajat memaparkan bahwa keberhasilan penerapan manajemen talenta ASN membutuhkan dukungan dari para pimpinan instansi pemerintah. Untuk itu komitmen pimpinan yang tinggi secara terus menerus harus selalu terjaga agar tujuan dari penerapan manajemen talenta dapat mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi organisasi. Selain dukungan dari pimpinan, pun dibutuhkan perencanaan dalam menerapkan manajemen talenta.

“Perencanaan penerapan manajemen talenta juga harus dilakukan secara sistematis, langkah demi langkah, didukung oleh sumber daya yang cukup menjadi faktor kunci keberhasilan manajemen talenta. Untuk mengetahui bagaimana komitmen pimpinan dan perencanaan yang baik untuk mendukung keberhasilan penerapan manajemen talenta pada instansi pemerintah tersebut maka forum ini diadakan. Melalui tiga narasumber yang telah diakui kepakarannya di bidang manajemen talenta baik dari konsep, teori maupun dalam praktik manajemen talenta di instansinya masing-masing, dan telah berhasil mendapatkan penghargaan sangat baik dari KASN, kita semua dapat belajar dan beroleh kebermanfaatan.” tutup Agus.

Webinar yang juga disiarkan melalui kanal Youtube LAN ini, menghadirkan tiga narasumber profesional di bidangnya, yakni, Komisioner Pokja Pengawas Bidang Penerapan Sistem Meril Wilayah I KASN, Sri Hadiati Wara Kustriani, SH., MBA, Sekretaris Utama BPKP, Ernadhi Sudarmanto, Ak, MM, M.Ak dan Asessor SDM Ahli Utama, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. Ferry Sofwan Arif, M.Si yang mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.
Sri Hadiati dalam paparannya memberikan highlight urgensi dari penerapan manajemen talenta yang menjadi bagian dari implementasi merit system di instansi pemerintah. Selain itu, poin penting tentang strategi penerapan dan tantangan implementasi di lingkungan birokrasi juga ditekankan sebagai concern utama para pemangku kebijakan di instansi pemerintah.

Sementara Ernadhi Sudarmanto menyampaikan best practices implementasi manajemen talenta, bahwa di lingkup BPKP, komitmen pimpinan diwujudkan diantaranya melalui penetapan Peraturan Badan dan Persesma terkait manajemen talenta serta pelaksanaan peran pimpinan sebagai role model. Hal ini didukung pemeringkatan kinerja secara objektif, internalisasi kepada seluruh pegawai dengan pesan setiap orang adalah talenta bagi BPKP, serta pengengembangan karier pegawai dengan mempertimbangkan poisi pada talent box. Dari sisi teknis, SITMAP (Sistem Informasi Talent Management BPKP) dibangun untuk pemetaan dan profil talenta di BPKP.

Senada dengan BPKP, Ferry Sofwan Arif menyampaikan implementasi manajemen talenta di Provinsi Jawa Barat erat kaitannya dengan komitmen pimpinan. Hal tersebut terefleksi dalam kebijakan tentang transformasi kelembagaan, perubahan hubungan tata kerja/ mekanisme kerja, manajemen penilaian kinerja, kebutuhan formasi, dan pengembangan kapasitas. Selain itu, dukungan seperti dynamic working arrangement: (flexy day, flexy hour, flexy place), seragam, dan konsep “Jabar menuju Adhocracy” (team of teams) memberikan andil terlaksananya manajemen talenta yang baik. Adapun aplikasi pendukung yang digunakan diantaranya SIAP JABAR, SIM JAWARA, dan SISTA PRAJA.

Webinar seri ke-2 ini dipandu oleh Amrillah, S.Ip. selaku Analis Kebijakan Ahli Pertama di lingkungan LAN dan mendapat respons positif dari ribuan peserta dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi aktif dengan meramaikan sesi tanya jawab dengan para narasumber.

Skip to content