Jakarta – Widyaiswara Ahli Utama sebagai jenjang karir tertinggi untuk jabatan fungsional widyaiswara harus bisa menjadi contoh bagi semua widyaiswara di jenjang lainnya. Widyaiswara Ahli Utama juga harus menjadi inspirasi untuk untuk lebih mendharma baktikan, lebih mendedikasikan kemampuannya dalam rangka ikut serta mengembangkan kompetensi ASN. Hal tersebut diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam sambutannya saat Pengukuhan WI Ahli Utama, di Auditorium Makarti Bhakti Nagari, Kantor LAN Jakarta, Kamis (4/11).
“Tentu kita semua sangat mengapresiasi, karena jenjang widyaiswara ahli utama ini adalah jenjang tertinggi bagi seorang widyaiswara. Dan tidak semua widyaiswara bisa sampai pada jenjang ini, tentunya pencapaian ini patut kita syukuri dan kita banggakan” tambahnya
Adi Suryanto juga menyampaikan dengan situasi pandemi selama kurang lebih 2 tahun belakangan ini, LAN sudah mengembangkan metode blended learning. Pelatihan yang sebelumnya dilakukan secara klasikal, menjadi virtual learning. Sehingga kita sekarang banyak mengenal metode metode baru dalam pengembangan kompetensi ASN.
“Saya harap tentu, dengan kondisi ini widyaiswara bisa lebih inovatif lebih kreatif untuk mencari solusi-solusi baru. Apalagi tantangan pelatihan Bangkom ke depan tidak hanya pelatihan manajerial dan sosio kultural, tapi juga pelatihan Teknis” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Adi Suryanto mengukuhkan 10 Widyaiswara Ahli Utama, yaitu:
- Ir. Lindung, MP (Kementerian Pertanian)
- Dewa Ketut Alit, SH., M.Si (BPSDM Provinsi Jawa Timur)
- Ir. Akhmad Makchul, M.Si (BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Barat)
- Srie Agustine, ME (Kementerian Perdagangan)
- Umi Badri Yusamah, S.Pd., M.Si (Kementerian Sosial)
- Ir. Ishak Musa, MM (BPSDMD Provinsi Banten)
- Dr. Agus Zaenal Mutaqin, S.Pd., M.Pd (BPSDMD Provinsi Banten)
- Drs. Agung Basuki, M.Pd (BPSDMD Provinsi Banten)
- Dra. Kurniasih, M.Si (BPSDMD Provinsi Banten)
- Drs. Rahmat Suyatna, M.Pd (BPSDMD Provinsi Banten)