Samarinda – Organizational Citizenship Behavior (OCB) menjadi topik yang diangkat oleh Lina Maulana, Pengelola Bahan Perencanaan di Puslatbang KDOD yang menjadi Narasumber dalam Forum Kelompok Budaya Kerja (KBK) di Auditorium Puslatbang KDOD, Jum’at (2/7). Topik tersebut menurut Lina merupakan bahasan yang menarik untuk diterapkan dalam sebuah organisasi. Lina mengatakan bahwa menurut referensi dari Robbins and Judge (2009), ada fakta yang menunjukkan bahwa organisasi yang memiliki pegawai dengan OCB yang baik akan memiliki kinerja yang lebih baik dari organisasi yang lainnya.
OCB sendiri secara sederhana diartikan sebagai sebuah perilaku sukarela dan di luar peran utama seorang pegawai, dalam memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dan efektivitas organisasi. Ada lima dimensi yang menjadi implementasinya, yaitu altuirsm (sikap membantu orang lain secara sukarela), conscientiousness (kesadaran untuk bekerja sesuai bahkan di atas standar), sportsmanship (bersikap positif dan menerima segala kondisi walaupun tidak ideal), civic virtue (perilaku tanggungjawab untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas organisasi), dan courtesy (sopan santun melalui Tindakan yang mencegah terjadinya permasalahan dalam organisasi).
“OCB ini memberikan banyak sekali manfaat dalam organisasi, diantaranya adalah meningkatkan produktifitas rekan kerja dan pimpinan, menghemat sumber daya yang dimiliki organisasi, menghemat energi sumber daya yang langka untuk memelihara fungsi kelompok, sebagai sarana efektif untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan kelompok kerja, meningkatkan kemampuan organisasi untuk menarik dan mempertahankan pegawai terbaik, meningkatkan stabilitas kinerja organisasi, dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan” jelas Lina. Menurut Lina, OCB dapat ditingkatkan dengan beberapa faktor baik dari internal maupun eksternal. “Persepsi terhadap keadilan organisasi, pengembangan karir, dan kepuasan kerja merupakan faktor-faktor internal individu yang berpotensi meningkatkan OCB. Sedangkan untuk faktor-faktor eksternal meliputi budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional” lanjut Lina lagi..Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 60 menit yang ditutup dengan sesi tanya jawab atau diskusi. Seluruh pegawai terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap dua minggu sekali ini. Beberapa pegawai bahkan terlihat memberikan feedback baik berupa masukan, saran, dan juga pertanyaan. (ler/ler)