Samarinda – Jabatan eselon III merupakan jabatan transisi yang tidak mudah untuk dijalani. Oleh karenanya, pelatihan ini harus melahirkan output lain yang bukan sekedar proyek perubahan. Bahkan kompetensi manajerial yang harus dimiliki tidak hanya sekedar dalam hal kemampuan untuk mengelola, namun karena satu kaki secara tidak langsung telah berada di JPT Pratama yang tugas utamanya adalah membangun dan menjaga ekosistem yang baik dan nyaman bagi semua orang yang ada di dalamnya..Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puslatbang KDOD Mariman Darto saat melepas secara resmi Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan II Tahun 2021, secara virtual, Jum’at (2/7). Melihat perkembangan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin berbahaya, maka pelatihan yang sedianya dilakukan secara blended learning dan berakhir secara klasikal di kampus Puslatbang KDOD ini akhirnya dilakukan secara full daring.
Mariman mengatakan bahwa cara bekerja kita baik sebagai seorang ASN maupun seorang pemimpin saat ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak mudah. Tantangan yang pertama menurut Mariman adalah terkait tentang digital disruption, dimana teknologi menjadi pengubah utama masa depan, termasuk layanan publik. “Kita harus menempatkan citizens pada posisi terdepan, yang artinya subyek utama pelayanan kita adalah masyarakat. Dan ketika kita menggunakan teknologi sebagai cara untuk melayani, maka jangan gunakan teknologi untuk konsep, tetapi sebagai cara untuk memudahkan. Jangan kemudian hanya menyediakan rumahnya saja, tapi tidak ada isinya” ujar Mariman.
Tantangan berikutnya dikatakan Mariman adalah terkait cara membangun hubungan emosional dengan masyarakat. Engagement people atau membangun ownership dari masyarakat menjadi poin penting untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan oleh masyarakat terhadap hasil kerja kita sebagai pelayan publik menurut Mariman. Sebuah keterikatan yang kuat dan erat antara pemerintah dengan masyarakat tentu saja dapat membantu pemerintah untuk mencapai tujuannya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Setelah dua tantangan tadi, masih ada tantangan terakhir yang juga menjadi tugas kita dalam menghadapinya” ujar Mariman. “Respon kita terhadap tuntutan publik harus cepat. Maka dari itu, tingkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat, agar mereka bisa mendapatkan kebutuhan mereka dengan cepat, tepat, transparan, obyektif, efektif, efisien, dan professional” sambungnya lagi.
Dalam kesempatan ini, Mariman juga membacakan lima peserta terbaik pada PKA Angkatan II Tahun 2021 ini, yaitu :
1. Saiful Bahri dari Bappeda Kab. Kutai Kartanegara
2. Rizky Farnovan, dari Dinas Perhubungan Kota Balikpapan
3. Jamila Suyuthi, dari Dinas Kesehatan Kota Bontang
4. Bahrian, dari Dinas Sosial Kota Balikpapan
5. Rahman Hadisaputra, dari Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan.
Di akhir sambutannya, Mariman menyampaikan harapannya kepada seluruh peserta agar tetap menjaga tali silaturahmi dalam rangka membangun relasi atau hubungan yang baik walaupun akhirnya tidak dapat bertemu dalam pembelajaran klasikal. Menurut Mariman, mindset dan cara bekerja yang baik, kemampuan berkomunikasi yang efektif, serta membangun relasi, menjadi tiga poin penting dalam membentuk organisasi pemerintahan yang agile, sehingga kita bisa menjadi solusi atas permasalahan yang ada di tempat kerja kita masing-masing. (ler/ler)