Jakarta – Kebijakan pengembangan kompetensi ASN terus bermetamorfosa dari model yang bersifat klasikal beralih kepada model yang lebih fleksibel, hal ini merefleksikan kecermatan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam melihat kondisi lingkungan strategis dengan kebutuhan pengembangan kompetensi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini disampaikan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN, Dr. Agus Sudrajat, M.Si dalam kegiatan Peluncuran Platform Rumah Cerdas Widyaiswara (RCWI) yang digelar secara virtual, Kamis (10/6).
“Saat ini Pemerintah telah memiliki target jangka pendek dalam upaya mewujudkan World Class Bureaucracy, oleh karena itu LAN sebagai instansi yang diberikan mandat oleh undang-undang dalam pengembangan kompetensi ASN harus memiliki terobosan dan inovasi yang konkret, sehingga upaya peningkatan kapasitas ASN tetap berjalan khususnya di tengah pandemi Covid-19.” tuturnya.
Agus Sudrajat juga menyampaikan dalam upaya pengembangan kompetensi, widyaiswara merupakan komponen penting yang dituntut terus menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan yang terjadi, maka diperlukan pengembangan kompetensi bagi widyaiswara yang lebih fleksibel tanpa dibatasi ruang, waktu, dan anggaran.
“Maka platform RCWI hadir sebagai sarana bagi WI meningkatkan kompetensinya dalam skala yang lebih luas, berkelanjutan dan praktis dalam kerangka Community of Practices (CoP)” pungkasnya.
Ia menambahkan, RCWI ini merupakan platform pengembangan kompetensi widyaiswara yang dikelola secara mandiri dan menjadi sarana komunikasi serta tukar pengetahuan antar widyaiswara sebagai upaya pengembangan kompetensi di kalangan widyaiswara.
Hal senada diungkapkan Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN, Dr. M. Taufiq, Dea mengatakan, dari sisi kebijakan LAN telah melaksanakan revisi Peraturan Menteri PAN RB Nomor 22 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional Widyaiswara, dimana produk-produk digital serta keaktifan belajar akan menjadi poin dalam pemenuhan angka kredit widyaiswara.
“LAN juga telah menetapkan kebijakan tentang Komunitas Belajar bagi Widyaiswara melalui CoP serta pengembangan platform RCWI. Oleh karena itu, kami mengundang APWI dan seluruh komunitas Widyaiswara untuk menghidupkan RCWI ini sebagai sebuah platform tukar pengetahuan serta pengembangan kompetensi guna mewujudkan ASN yang berintegritas, inovatif dan profesional,” harapnya
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Teknologi Pengembangan Kompetensi, Dr. M. Firdaus, MBA menyampaikan RCWI merupakan platform/aplikasi berbasis crowdsourcing atau user generated content yang merupakan sebuah aplikasi yang dipakai secara bergotong royong dimana WI akan menjadi penyedia konten secara dominan.
“RCWI juga merupakan aplikasi knowledge management karena di platform ini akan ada tukar pengetahuan yang disimpan dalam cloud dan dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, platform ini juga mendorong pembelajaran secara flexi learning dengan biaya nol Rupiah, dan diharapkan kedepannya dapat mencetak Widyaiswara yang profesional” harapnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widyaiswara (DPP APWI), Dr. Boediarso Teguh Widodo mengapresiasikan Peluncuran Rumah Cerdas Widyaiswara dan Forum CoP Widyaiswara sebagai bentuk pengembangan kompetensi WI secara Non-klasikal.
Ia menambahkan, DPP APWI siap memanfaatkan secara optimal RCWI sebagai sarana virtual yang efektif dalam berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan keahlian bagi sesame widyaiswara dalam meningkatkan kualitas dan mengembangkan kompetensi di segala bidang.
Dalam kesempatan ini juga diselenggarakan kegiatan Community of Practices (CoP) yang mengangkat tema Berbagi Pengalaman Widyaiswara di instansi yang telah menerapkan Corporate University.