Menu Close

Puslatbang KDOD Selenggarakan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II Tahun 2021

Samarinda – Memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, semakin nyata banyak pembatasan-pembatasan yang kita rasakan, padahal tuntutan yang kita hadapi juga semakin banyak. Sampai saat ini, belum ada satu Lembaga pun yang mampu memprediksi secara pasti kapan pandemi akan berakhir. Namun ada beberapa rujukan yang dapat kita lihat, salah satunya yang mengatakan bahwa rata-rata negara di seluruh dunia membutuhkan waktu tujuh tahun untuk kembali dalam kondisi normal. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dra. Reni Suzana, MPPM saat membuka secara resmi Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II Tahun 2021 yang diselenggarakan Puslatbang KDOD,  secara virtual, Senin (8/3).

“Tapi tentu saja bukan dalam arti normal seperti sebelum ada pandemi. Dalam kurun waktu tersebut, kita juga tidak bisa hanya berdiam diri, karena akan menambah peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan di negara kita, yang saat ini pun sudah semakin pesat karena dampak dari pandemi ini” jelasnya.

Reni juga mengatakan bahwa saat ini Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu warga negaranya melalui berbagai bantuan sosial dan juga stimulus ekonomi agar mereka dapat bertahan di masa-masa sulit seperti ini. Selain itu, jaminan vaksinasi gratis pun telah diberikan bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali. Oleh karena itu, seluruh peserta sebagai generasi penerus dan juga ASN unggul, memiliki kewajiban untuk berperan sebagai mesin dalam menjalankan berbagai kebijakan dan peraturan pemerintah tersebut, untuk melahirkan sebuah kinerja yang luar biasa.

“Pelatihan ini memang untuk meningkatkan kompetensi manajerial. Namun dengan berbagai tantangan dan kebijakan dari pemerintah, kita harus sadar bahwa saat ini adalah zamannya generasi yang futuristik. Kita dibekali berbagai data dan fakta yang dapat kita jadikan modal untuk melahirkan sebuah karya demi mendapatkan masa depan yang lebih baik. Untuk melahirkan pemimpin dengan perubahan yang nyata adalah dengan memberikan tantangan kepada mereka bagaimana belajar di tempat kerja. Dalam proses pembelajaran yang menjadikan arena kerja sebagai arena belajar, tentu saja akan menguatkan kompetensi manajerial” jelas Reni lagi.

Sebagai penutup, Reni menyampaikan harapannya pada peserta agar tidak hanya melihat lembar STTP sebagai sebuah lembar pernyatan bahwa mereka telah memiliki kompetensi manajerial saja, namun sekaligus sebagai sebuah bukti bahwa kompetensi tersebut melahirkan sebuah perubahan nyata yang didedikasikan di tempat kerja. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang peserta dari beberapa daerah yaitu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan, Pemerintah Kota Bontang, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Pelaksanaannya direncanakan akan dilaksanakan secara blended learning, yang dimulai pada hari ini dan berakhir pada tanggal 2 Juli mendatang.

Skip to content