Samarinda – Bagi sebagian orang, marketing mungkin hanyalah sebatas bagaimana strategi dalam memasarkan suatu produk baik barang ataupun jasa. Namun kenyataannya dalam menentukan dan memilah strategi yang sesuai tidaklah semudah yang dibayangkan. Terlebih lagi, goals dari organisasi sendiri tidak hanya semata-mata pada aspek keberhasilan dalam memasarkan produknya saja, tetapi juga terkait dengan bagaimana memperoleh “public trust”, sehingga dapat menjadi “loyalis setia” dan juga “advokat” dari sebuah brand organisasi. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT. Aksepta Strategi Indonesia, Dastyargo Hartono pada acara Forum Kelompok Budaya Kerja dengan tema “Digital Marketing Sektor Publik”, yang di selenggarakan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) di Auditorium Puslatbang KDOD, Samarinda (8/1).
Di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, marketing tidak lagi bisa dilakukan hanya dengan cara-cara lawas seperti halnya brosur, spanduk, leaflet, dan lain sebagainya. Saat ini digital marketing telah ramai dilakukan oleh hampir seluruh organisasi, baik organisasi swasta maupun juga pemerintah. Namun ternyata, strategi dalam membranding sebuah organisasi dengan digital marketing agar mendapatkan banyak pengikut setia ternyata harus melalui proses yang panjang dan rumit.
“Digital saat ini bukanlah hanya menjadi tempat hiburan semata, namun segala yang dibangun di dunia digital merupakan asset penting bagi masa depan sebuah institusi. Pendekatan pemasaran yang dilakukan di dunia digital hasilnya akan lebih optimal dan terukur. Mengapa? Karena melalui hal tersebut kita akan mendapatkan banyak sekali manfaat seperti keterbukaan informasi publik, penguatan persepsi positif dan paradigma, keberhasilan kinerja Lembaga, sebagai media dokumentasi terkini Lembaga, sarana interaksi aktif kelembagaan, serta sebagai alat untuk mengumpulkan aspirasi dan menyampaikan informasi” tegas Dasty.
Dasty juga mengatakan bahwa sebuah organisasi harus berhasil melakukan branding, agar audience kita memiliki sebuah keterikatan emosi terhadap organisasi. Namun tentu saja prosesnya tidak mudah dan cukup panjang, mulai dari awareness, consideration, conversion, loyalty, sampai pada advocacy.
“Melalui media sosial yang saat ini marak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, baik perorangan maupun organisasi, tentunya dapat lebih memudahkan cara kerja organisasi dalam proses “audience journey” tadi” ungkapnya
Kegiatan yang dilaksanakan selama 120 menit ini tentunya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Puslatbang KDOD pada khususnya, dan seluruh peserta yang menyaksikan melalui Youtube Live Streaming Puslatbang KDOD. Ke depan, Forum KBK ini akan terus menjadi kegiatan rutin di Puslatbang KDOD seperti tahun-tahun sebelumnya, dengan harapan akan lebih menghadirkan tema dan narasumber yang lebih menarik dan inspiratif lagi.