Menu Close

Widyaiswara Harus Mengambil Peran dalam Pengembangan Kompetensi ASN Menghadapi Era Kebiasaan Baru

Jakarta – Widyaiswara seluruh Indonesia harus menjadikan kondisi pandemi sebagai momentum untuk terus belajar dan memperbaharui materi-materi pembelajarannya. Sebagai guru bangsa, widyaiswara harus mengambil peran untuk bisa mengajarkan para birokrat sebagai pengambil dan pelaksana kebijakan bahwa dalam pengambilan kebijakan dimensinya sangatlah luas dan kompleks. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D pada saat memberikan pidato kunci Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (PITNAS) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Widyaiswara Indonesia (IWI) Tahun 2020 melalui video conference, Selasa (16/09).

“Kondisi saat ini harus jadi momentum reformasi dalam segala hal. Widyaiswara bisa menggunakan situasi ini untuk memperbaiki dan memperbaharui materi pembelajaran. Update terus data-datanya, update terus policy-nya. Tentu nilai tambah widyaiswara tidak hanya seseorang yang menyampaikan kabar, tetapi anda juga harus mampu men-deliver proses pembelajaran, saya harap widyaiswara bisa menunjukan sikap sebagai seorang guru yang bisa meningkatkan kualitas birokrat kita,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam sambutannya juga mendorong widyaiswara untuk berada di garda terdepan untuk mengawal perubahan yang ada menuju kemajuan dengan terus mengupdate konten, penguasaan substansi keilmuan dan teknik transfer knowledge. Tema peran strategis widyaiswara dalam penguatan kualitas ASN dipandang penting untuk diangkat sebagai upaya untuk menyumbangkan pikiran/gagasan/ide dalam rangka meningkatkan kapasitas ASN di era adaptasi baru.

“Saya kira semuanya sudah mafhum, kalau dulu dikenal dengan istilah DikJarTih (mendidik, mengajar, melatih), tetapi sekarang muncul tambahan-tambahan, fungsi-fungsi baru sehingga diharapkan widyaiswara juga terlibat dalam pengembangan organisasi, pengembangan pengetahuan. Widyaiswara tidak hanya men-deliver ilmu pengetahuan, tetapi harus juga menjadi sumber pengetahuan-pengetahuan baru,” jelasnya.

Adi Suryanto juga memaparkan dengan adanya kondisi pandemi covid-19 saat ini, ASN dituntut untuk mampu mengoptimalkan penggunaan teknolologi yang semakin mengedepankan digitalisasi. Selain itu, tantangan pengelolaan negara juga menjadi lebih kompleks, oleh karena itu birokrasi harus menjadi lebih agile, cerdas dan unggul.

“Perlu dilakukan terobosan strategis dalam meningkatkan kompetensi ASN secara lebih cepat. Pandemi covid-19 menjadi momentum yang tepat untuk melakukan redesign strategi pengembangan kompetensi ASN,” tutupnya.

Forum PITNAS DPP IWI ini merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan peringatan HUT ke-20 IWI. Acara ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, Prof. Dr. Zudan Arif Fakhrullah, SH., MH dan Ketua Umum DPP IWI, Dr. Boediarso Teguh Widodo, ME. (humas)

Skip to content