Menu Close

Politeknik STIA LAN Jakarta Gelar Studium Generale “Administrasi dan Ketahanan Pangan”

Jakarta – Wilayah Indonesia sangat luas, sehingga pada saat pandemi Covid-19 sekarang ini, satu hal yang penting dan menjadi prioritas adalah bagaimana ketahanan pangan bisa dipertahankan. Persoalan pertanian bukan hanya masalah kebijakan, namun bagaimana ketahanan dan keamanan pangan itu bisa berlangsung. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si, ketika memberikan sambutan pada Kuliah Umum dengan Tema “Administrasi dan Ketahanan Pangan” bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. yang diselenggarakan oleh Politeknik STIA LAN Jakarta melalui fasilitas daring dan youtube channel Jumat (11/9).

“Kemajuan dan perkembangan Indonesia di bidang pertanian adalah prestasi yang luar biasa, karena di masa pandemi Covid-19 ini masalah pangan harus kita amankan. Terkait hal tersebut, belajar mengenai administrasi negara menjadi lebih menarik, karena ruang lingkup administrasi negara ini sangat luas sekali. Apalagi ketika kita berbicara mengenai negara, bagaimana kita mengelola sumberdaya serta kebijakan, dan pertanian adalah salah satu sektor yang menarik untuk kita geluti”, tambahnya.

Adi Suryanto juga berpesan kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir untuk betul-betul memanfaatkan kesempatan kuliah umum ini dalam rangka menambah pengetahuan dan pengalaman nantinya seperti apa strategi dan kebijakan di bidang pertanian bisa diamankan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia secara luas. Selain itu, kuliah umum ini bertujuan untuk membuka wawasan umum terutama bagi para mahasiswa dan masyarakat mengenai isu terkini, agar dapat mengasah dan mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan dunia industri.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran Bapak Menteri Pertanian yang di tengah-tengah kesibukannya telah berkenan hadir di tengah-tengah kita untuk berbagi ilmu dan pengalamannya”, tutupnya.

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Adi Suryanto, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H. mengatakan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak perubahan lingkungan strategis global, seperti gangguan suplai pangan, ancaman krisis pangan dan restriksi ekspor pangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional. Untuk itu, Kementerian Pertanian telah melakukan beberapa kebijakan dan program diantaranya peningkatan produktivitas pangan pokok serta memperlancar distribusi pangan, stabilisasi harga dan intervensi pasar dengan target peningkatan kesejahteraan petani.

“Kementerian Pertanian telah menyiapkan skema penanggulangan kemungkinan adanya krisis pangan akibat pandemi Covid-19 seperti yang disampaikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dengan skema: melaksanakan gerakan percepatan tanam serentak, melakukan penyediaan sarana produksi, penyediaan pembiayaan usaha pertanian yang bersumber dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan modal bagi petani usaha kecil”, terang Syahrul Yasin Limpo.

Lebih lanjut, Menteri Pertanian mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan tiga agenda. Pertama, adalah Agenda SOS/Emergency yang berisi perihal terkait stabilisasi harga pangan, pembangunan buffer stock pangan utama di daerah, padat karya pertanian, dan memperluas akses pasar melalui pengembangan toko tani dan usaha kemitraan. Selanjutnya yang kedua adalah, agenda jangka menengah yang berisi padat karya lanjutan pasca Covid, diversifikasi pangan lokal, antisipasi kekeringan, mendorong kelancaran distribusi pangan, dan penguatan ekspor pertanian. Terakhir adalah agenda permanen (jangka panjang) yang meliputi peningkatan produksi 7% pertahun, penurunan losses menjadi 5%, penumbuhan pengusaha petani milenial, dan pengembangan korporasi pertanian hingga pertanian 4.0.

Program utama di Kementerian Pertanian adalah kesiapan ketahanan pangan kita dalam 2 tahap utama program Musim Tanam I (MT) atau musim tanam hujan (Januari-Juli) dan MT II.

“Saya optimis masalah ketahanan pangan dapat terselesaikan. Bersama kita membangun pertanian dengan semangat nasionalisme. Kalau pertaniannya kuat, maka Negara ini juga menjadi kuat”, tutupnya.

Kegiatan Kuliah Umum ini dimoderatori langsung oleh Prof. Nurliah Nurdin, MA (Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta) dan dihadiri oleh Civitas Academica beserta Mahasiswa dan Mahasiswi di lingkungan Politeknik STIA LAN Jakarta. (Humas)

Skip to content