Menu Close

Wujudkan Guru Bangsa yang Profesional, Kepala LAN Kukuhkan 10 Widyaiswara Ahli Utama

Jakarta – Badai pandemi Covid-19 menjadi “blessing in disguise” yang menyadarkan kita bahwa banyak sektor birokrasi yang perlu direformasi. Salah satunya adalah adanya keharusan untuk melakukan kegiatan pengembangan kompetensi secara physical distancing, menciptakan perubahan fundamental pada media yang digunakan, dimana sebelumnya kita terbiasa dengan layanan tatap muka menjadi online-based seluruhnya. Sebagai salah satu wujud konkret komitmen Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam hal pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), LAN mengeluarkan kebijakan terkait ASN Corporate University. Hal tersebut disampaikan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Adi Suryanto, M.Si, pada Upacara Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama di Gedung A Lantai 2 Aula Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Jalan Veteran 10, Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

“Terdapat 735 instansi pemerintah yang mengelola pengembangan kompetensi dan SDM Aparatur yang saat ini masih bekerja sendiri-sendiri, untuk itu perlu dilakukan kolaborasi dan sinergi antar instansi pemerintah tersebut melalui Kebijakan ASN Corporate University. Selain itu, perlu dilakukan integrasi sistem informasi pengembangan kompetensi secara nasional sehingga bisa tercipta database dan dokumentasi pelatihan yang mencakup ASN di seluruh Indonesia,” ujar Adi.

Adi Suryanto juga menekankan peranan Widyaiswara sebagai ujung tombak sekaligus salah satu unsur penentu keberhasilan kegiatan pengembangan kompetensi, sebab Widyaiswara adalah pihak yang berinteraksi langsung dengan peserta pelatihan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, Widyaiswara harus mampu menciptakan terobosan dan inovasi-inovasi dalam metode pembelajaran agar dapat mencetak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional dan berkualitas.

“Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah Micro Learning, dimana seluruh ASN dapat belajar kapanpun, dimanapun dan dengan biaya yang gratis. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh Widyaiswara untuk dapat bahu-membahu turut membangun inovasi ini, dengan menginisiasi program ataupun paket pelatihan berbasis digital, sehingga dapat diakses oleh para ASN berdasarkan kompetensi dan kebutuhan,” tambahnya.

Selain itu, jelang ulang tahun Ikatan Widyaiswara Indonesia (IWI), Adi Suryanto berharap bahwa IWI dapat menjadi organisasi profesi yang dikelola secara profesional dan menjadi mitra kerja LAN dalam hal pengembangan kapasitas  Widyaiswara. Untuk mengakomodir hal tersebut LAN dan IWI telah merumuskan beberapa usulan yang berkaitan dengan pembinaan Widyaiswara, salah satu usulan yang dirumuskan adalah kebijakan pemberian Gelar Kehormatan bagi Widyaiswara.

Pada kesempatan tersebut, terdapat 10 Widyaiswara yang telah melakukan Orasi Ilmiah dan dikukuhkan sebagai Widyaiswara Ahli Utama. Adapun kesepuluh Widyaiswara tersebut adalah:

1. Ir. Rita Mindayani, M.Si. – BPSDM Provinsi Sumatera Utara

2. Erman, S.E., M.M. – UPTD BPLK Provinsi Sumatera Barat

3. Dra. Sugiastuti, S.S., M.M. – BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan

4. Dr. Sukesi, Apt., MARS – BPSDM Provinsi Jawa Timur

5. Dra. Theodora Pandjaitan, M.Sc. – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana, BKKBN

6. Dr. Yan Megawandi, S.H., M.Si. – BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

7. Dr. Abdul Haris, S.H., M.M. – BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan

8. Drs. Ismarissiska, M.M. – BPSDM Pemerintah Aceh

9. Dr. Achmat Subekan, S.E., M.Si. – Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan, Kementerian Keuangan

10. Drs. H. Cepi Safrul Alam, M.Si. – BPSDMD Provinsi Banten

Skip to content