Menu Close

Tingkatkan Pemahaman Pertumbuhan Ekonomi Hijau Di Kalangan ASN, LAN Launching Pelatihan Pro Hijau

Jakarta – Lembaga Administrasi Negara (LAN) terus berupaya mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan khususnya bagi kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pemangku kebijakan. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan pelatihan pertumbuhan ekonomi hijau atau pro hijau untuk ASN. Hal tersebut disampaikan Kepala LAN Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam video sambutannya pada Launching Pelatihan Pro Hijau, yang diselenggarakan secara live streaming melalui youtube channel Lembaga Administrasi Negara, Global Green Growth Institute (GGGI) Indonesia dan TV Tempo Channel, Rabu (22/7)

“Pelatihan pro hijau yang merupakan buah karya multidisiplin ilmu hasil kerjasama antara LAN dan GGGI Indonesia yang mengimplementasikan perwujudan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif melalui pengarusutamaan pembangunan pertumbuhan ekonomi hijau bagi ASN” tambah Adi Suryanto.

Adi menjelaskan, berbagai kegagalan tata kelola sumber daya alam yang dilakukan demi mengejar pertumbuhan ekonomi semata dan mengeksploitasi sumber daya alam dengan tidak memperhatikan dampak keberlanjutan menimbulkan dampak masalah sosial dan masalah lingkungan yang saat ini tengah kita hadapi.

“Dampak sosial yang ditimbulkan akibat pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan, pengangguran serta kemiskinan sedangkan masalah lain adalah masalah lingkungan yang ditimbulkan antara lain: kerusakan lingkungan, hilangnya ekosistem hayati serta perubahan iklim yang begitu cepat. Oleh karena itu, pelatihan pro hijau ini merupakan langkah proaktif dan inovatif. LAN sebagai instansi yang berwenang dalam pengembangan kapasitas ASN berperan aktif meningkatkan kesadaran lingkungan bagi ASN.” tutupnya.

Senada dengan hal tersebut, Marcel Silvinus, Indonesia Country Representative GGGI Indonesia mengapresiasi Pelatihan Pro Hijau untuk ASN dapat diluncurkan. Menurut Marcel, Indonesia, melalui LAN merupakan salah satu pioneer karena sedikit sekali negara-negara yang memiliki pelatihan pro hijau.

“Dalam implementasinya, GGGI mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai komitmen Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Dalam konteks teknokratis, kami mendukung pengembangan perencanaan pembangunan yang lebih hijau, perencanaan sektoral, kabupaten, provinsi, maupun nasional, serta mempromosikan investasi hijau”, jelasnya.

Marcel menambahkan bahwa kunci dalam merealisasikan semua ini, adalah kapasitas ASN di bidang pertumbuhan ekonomi hijau. ASN sebagai elemen pembangunan nasional merupakan agen perubahan yang krusial untuk mengakselerasi pencapaian tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hijau. LAN yang berwenang dalam pembinaan pengembangan kompetensi manajerial ASN merupakan mitra strategis GGGI untuk meningkatkan kompetensi teknis ASN dalam pengarusutamaan Pertumbuhan Ekonomi Hijau melalui Pelatihan Pro Hijau.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Alue Dohong mengatakan pembangunan ekonomi hijau sejatinya dapat mengurangi kemiskinan ekstrim, membuka pendapatan, menjaga keberlangsungan alam dan mengurangi tingkat kematian manusia dengan mengurangi polusi udara. Selain itu, dalam pembangunan ekonomi hijau sangat penting untuk dihasilkan produk ekonomi lokal yang mendorong efektivitas penggunaan SDM secara berkelanjutan.

Alue Dohong memberikan apresiasinya kepada LAN dan GGGI atas diluncurkannya Pelatihan Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Pelatihan Pro Hijau). “Semoga kita dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini sehingga Indonesia menjadi maju dan hijau, ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Surabaya, Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T., melalui video conference membagikan pengalamannya dalam upaya membangun Kota Surabaya supaya berketahanan pangan. Salah satunya melalui program urban farming dimana saat terjadi krisis pada 2008 masyarakat bisa mengakses gizi dan ketahanan pangan dan membuat mereka bisa berusaha yang digunakan sebagai tambahan income.

“Kuncinya adalah kepercayaan dari masyarakat. Apabila warga percaya dengan pemerintah maka mereka akan bergerak”, tegasnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti bahwa dalam pembangunan ekonomi ini seluruh lapisan masyarakat diikutsertakan atau no one left behind. “Kita melakukan kerjasama antara petani dan pemerintah dengan titik pembangunan berbasis desa. Yang paling penting adalah trust petani kepada pemerintah. Kami buatkan regulasi dan siapkan pasarnya sehingga petani harga yang ada pasaran stabil dan tidak merugikan petani”, jelasnya.

Selanjutnya Direktur Eksekutif Kemitraan, Laode Muhammad Syarif, S.H., LL.M., Ph.D mengatakan bahwa SDM harus benar-benar dijaga dan dikelola dengan baik dan akuntabel. “Penting bagi kita untuk menjalan apa yang sudah diamanatkan undang-undang agar tidak terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan yang karena ulah manusia”, tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN, Dr. Basseng, M.Ed. bahwa pertumbuhan ekonomi konvensional hanya mengejar growth saja dengan mengeksploitasi alam sehingga abai akan keberlangsungan alam. Oleh sebab itu, kesadaran green growth hadir sebagai pertimbangan sustainability dan dampak yang timbul dari eksploitasi alam.

“LAN menganggap hal ini sangat penting karena gerakan green growth ini akan berdampak luas jika ada collective actions, sehingga ada sinergi dari atas kebawah baik dari pemerintah dan masyarakat. Dalam pelatihan pro hijau ini seluruh ASN akan disasar sehingga seluruh ASN memiliki satu persepsi yang sama akan pentingnya pertumbuhan hijau”, tutupnya.

Turut hadir melalui video conference Kepala Pusbangkom TSK ASN, Caca Syahroni, S.IP., M.Si. yang berkesempatan mengumumkan atas nama Herdi Kurnianto sebagai pemenang lomba logo Pro Hijau. Acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan The Panasdalam band. (humas)

Skip to content