Garut – Dalam rangka penguatan peran Camat untuk pencapaian indikator strategis, Politeknik STIA LAN Bandung bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah menyelenggarakan sosialialisasi dan pembinaan kepada perangkat desa dan pelaku usaha di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut bertajuk Pengabdian Kolaborasi: “Pemberdayaan UMKM”, Senin (21/10). Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini diselenggarakan selama dua hari. Di hari pertama, Senin 21 Oktober diselenggarakan sosialisasi dan pembinaan kepada perangkat desa dan juga pelaku usaha yang ada di Kecamatan Selaawi. Hari kedua, Selasa 22 Oktober dilanjutkan dengan kegiatan kunjungan ke lokasi usaha para pelaku UMKM yang terletak di salah satu desa yang ada di Kecamatan Selaawi.
Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, S.STP., M.Si., M.Ak dalam pengantarnya menguraikan beberapa potensi yang dimiliki terutama dibidang kerajinan, sebagian besar masyarakat di Kecamatan Selaawi adalah pengrajin dan produk anyaman yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan di wilayah Jawa Barat namun juga pernah dikirimkan hingga ke luar negeri. Direktur Politeknik STIA LAN Bandung, Dr. Muhamad Nur Afandi dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi multi-stakeholders untuk memperkuat pelaku UMKM di Kecamatan Selaawi. Turut serta dalam kegiatan pengabdian, Ketua Prodi Magister Terapan Administrasi Pembangunan Negara Sait Abdullah, S.Sos., M.Pol.Adm., Ph.D dan Sekretaris Prodi Sarjana Terapan Administrasi Pembangunan Negara Rofi’ Ramadhona Iyoega, S.P., M.Sos.
Sesi utama dalam kegiatan sosialisasi dan pembinaan kepada pelaku UMKM ini adalah sharing dari Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Azis Zulficar Aly Yusca, S.STP., M.Si selaku Analis Kebijakan Ahli Madya. Dalam paparannya disampaikan bahwa terdapat lima Indikator Strategis Pemerintah Jawa Barat yaitu diantaranya Zero Kemiskinan Ekstrem, Zero New Stunting, Penerbitan Satu Juta NIB, One District One Innovations, dan Pemberdayaan UMKM melalui Peningkatan KUR. Lebih lanjut ia menambahkan: “dalam pencapaian indikator strategis tersebut perlu penguatan peran kecamatan sebagai fungsi delegatif untuk pembinaan dan pengawasan urusan penyelenggaraan pemerintahan khususnya program terkait kemiskinan dan stunting, tujuannya untuk mengakselerasi pencapaian indikator kinerja daerah dengan pola-pola inovatif dan kolaboratif.