Banyuwangi – Masa depan sejatinya tidak boleh ditunggu tapi harus diciptakan, karena bagaimana masa depan bisa dimenangkan kalo kita hanya menunggu. Ketika ingin menciptakan dan memenangkan masa depan, maka kata kuncinya adalah generasi muda harus benar-benar disiapkan untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan itu. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (DKKIAN), Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH, MA. mengawali sambutannya pada kegiatan “Future Coach Menuju Digitalisasi, Inovasi, dan Kolaborasi” Kerjasama antara Lembaga Administrasi Negara (LAN), Pijar Foundation dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, di Ruang Minak Jinggo, Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Selasa (25/6).
“Saat ini kita sering menjadi penonton dalam sebuah perubahan yang besar, untuk itu yang ingin kita siapkan adalah kita harus menjadi pemain di dalam perubahan itu. Kitalah justru yang mampu memitigasi perubahan perubahan lingkungan strategis itu dengan respon yang tepat di instansi, lingkungan, daerah kita agar kita dapat memanfaatkan perubahan itu untuk mendorong kinerja kita maupun kinerja daerah kita” ungkapnya.
Tri Widodo juga menyampaikan kegiatan Future Coach di Banyuwangi ini merupakan program paling pertama di Indonesia. Peserta di angkatan pertama ini berjumlah 40 orang, yang terdiri dari 20 ASN muda dan 20 mahasiswa/masyarakat umum dari beragam latar belakang beragam, baik secara divisi entitas maupun direktorat dalam entitas. “Meskipun hanya 40 orang, menurut saya itu sudah lebih dari cukup apabila nantinya seluruh peserta benar benar dapat memainkan perannya masing-masing untuk dapat menggerakan perubahan di lingkungan atau instansinya” jelasnya.
Tri Widodo juga menjelaskan kepemimpinan bukan lagi siapa yang duduk dalam jabatan tetapi siapa yang memilki ide dan dengan idenya tersebut mampu mempengaruhi dan mengajak orang lain, itulah seorang pemimpin yang sejati. Jadi kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, tetapi kemampuan untuk mempengaruhi orang lain melakukan perubahan.
“Terakhir, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas segala kolaborasi dari LAN, Pijar Foundation dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang hebat ini, karena dengan kolaborasi tidak ada hal yang tidak dapat kita lakukan Apapun yang kita inginkan, pasti kita dapat wujudkan, syaratnya adalah satu berinovasi, dan yang kedua adalah berinovasi secara berkolaborasi” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Choiril Ustadi yudawanto, SIP, M.Si menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada LAN dan Pijar Foundation, atas kesempatan dan terpilihnya Banyuwangi untuk menjadi yang pertama dalam kegiatan Future Coach ini.
“Teman teman yang terpilih sebagai peserta, nantinya bisa berkolaborasi dengan semua SKPD, dan sudah mulai terlibat untuk merumuskan ide ide baru. Tantangan ke depan tidak pernah berhenti, dan itu harus kita selesaikan dengan inovasi, karena dengan inovasi dapat memudahkan dan memberikan harapan baru bagi masyarakat Banyuwangi. Harapan kami teman teman generasi muda ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk Banyuwangi agar kedepan akan lenbih maju dan lebih hebat” ungkapnya.
Sementara itu Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation Cazadira F Tamzil menyampaikan salah satu yang didorong melalui kegiatan ini adalah bagaimana peserta Future Coach nantinya bisa bekerjasama dengan teman teman yang ada di Banyuwangi maupun dengan stakeholder lainnya untuk semakin mempromosikan Banyuwangi
“Harapannya dengan kolaborasi, inovasi dan digitalisasi, kita bangun Banyuwangi sebagai eksositem inovasi yang pada akhirnya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Banyuwangi” jelasnya.
Nantinya pada puncak program pelatihan, para peserta akan menyampaikan hasil capstone project kepada khalayak luas melalui forum Townhall Muda, yang akan diikuti oleh ASN lainnya, komunitas pemuda, perusahaan/Badan Usaha Milik Negara, dan lembaga pemikir/akademisi. (humas).