Jakarta – Menghadapi era disrupsi saat ini mengharuskan setiap individu untuk lebih adaptif dan agile menghadapi perubahan zaman. Kondisi ini menuntut lulusan perguruan tinggi untuk memiliki talenta dan kreativitas yang tinggi. Selain itu juga diperlukan kemampuan untuk berpikir secara inovatif dan mampu mengembangkan kompetensi baru mengikuti perkembangan teknologi yang kian masif. Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Administrasi Negara yang juga merupakan Guru Besar Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof.Dr. Adi Suryanto, M.Si, CHRM saat memberikan sambutan dan orasi pada Upacara Wisuda Politeknik STIA LAN Jakarta, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Sabtu (2/12).
Lebih jauh Adi Suryanto menambahkan, di tahun 2023 ini kita masih mengalami perubahan lingkungan yang dinamis, globalisasi dan kemajuan teknologi telah menciptakan perubahan yang sangat cepat dan kompleks. Hal ini ditandai dengan pemanfaatan teknologi digital, internet of things (IoT), robotic serta artificial intelligence yang tentu saja hal ini mendorong disrupsi yang besar baik sektor industri, swasta dan sektor publik.
“Hal tersebut ditambah lagi dengan prediksi dari World Economic Forum yang menyatakan bahwa tahun 2020 hingga 2025, dunia akan kehilangan 85 juta pekerjaan dan digantikan dengan 97 juta pekerjaan baru, profil perubahan pekerjaan ini akan berimplikasi terhadap perubahan kompetensi yang dibutuhkan, oleh karena itu poltek STIA LAN harus mendorong lulusan-lulusannya mampu menjadi insan yang memiliki skill administrasi yang mumpuni serta memiliki kemampuan penguasaan teknologi”, ungkapnya.
Adi Suryanto menegaskan, dengan keluarnya PP 57 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Lain dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian, menjadi momentum bagi perubahan Poltek STIA LAN ke arah yang lebih baik, dan harus mampu bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang bisa mencetak kader-kader baru ASN yang unggul dan berdaya saing guna mewujudkan Indonesia maju 2045 mendatang.
“Setidaknya terdapat tiga prioritas yang menjadi fondasi kemajuan bangsa yaitu kemampuan berinovasi, tuntunan menghadapi digitalisasi dan pengembangan sumber daya manusia. Terkait hal tersebut Poltek harus ambil bagian dalam mencetak SDM yang profesional sehingga mampu mendorong secara eksplosif kapasitas pengelolaan SDM di indonesia dan menjadikan birokrasi berkelas dunia.” jelas Adi Suryanto.
Terakhir, Kepala LAN berpesan kepada para wisudawan bahwa pencapaian ini bukanlah akhir perjuangan melainkan sebuah permulaan perjalanan dalam mengimplementasikan keilmuan agar mampu memberikan dampak yang luas terhadap masyarakat, bangsa dan negara.
Adapun tema yang diangkat pada Wisuda ke-60 Politeknik STIA LAN Jakarta adalah Netralitas Birokrasi Mewujudkan Birokrasi Berkelas Dunia Menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta, Prof. Nurliah Nurdin, M.A. dalam laporannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang luar biasa kepada 198 wisudawan Politeknik STIA LAN Jakarta atas perjuangan dan pencapaian yang telah dilakukan sampai pada tahap ini, karena untuk berada pada titik ini tidaklah mudah, dibutuhkan usaha, kerja keras, integritas dan semangat pantang menyerah bagi seluruh wisudawan.
“Kami terus berjuang menjadi kampus unggul dengan menjaga mutu dan budaya akademik melalui peningkatan kualitas tenaga pengajar, selain itu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan berskala internasional, yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas Poltek untuk mencetak lulusan-lulusan terbaik dalam bidang administrasi” tambahnya
Dalam kesempatan itu juga Nurliah Nurdin membacakan wisudawan terbaik dari setiap jenjang sebagai berikut :
1. Doktor Terapan :
Dr.Tr. Nuralia dengan IPK 3,92
2. Magister Terapan :
– Muamar Yuliana, M.Tr.Ap dengan IPK 4,00
– Pradina Kurniasari, M.Tr.Ap dengan IPK 4,00
3. Sarjana Terapan :
– Rinawati S.Tr.Ap dengan IPK 3,98
– Intan Remanika, S.Tr.Ap dengan IPK 3,98
– Nita Agustin S.Tr.Ap dengan IPK 3,97