Jakarta – Transformasi manajemen ASN merupakan salah satu upaya transformasi super prioritas (game changer). Setiap instansi pemerintah dituntut melakukan akselerasi peningkatan kualitas pegawai ASN secara masif dan intensif agar mampu bersaing di kancah global. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen ASN, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Agus Sudrajat, M.Si pada Webinar Strategi Pengembangan Kapasitas Lembaga Pelatihan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045, Senin (20/11).
“Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 ditegaskan bahwa pembelajaran dilaksanakan melalui sistem pembelajaran terintegrasi. Yaitu, pendekatan komprehensif yang menempatkan proses pembelajaran pegawai ASN yang terintegrasi dengan pekerjaan. Pembelajaran menjadi bagian penting dan saling terkait dengan komponen manajemen ASN, serta terhubung lintas instansi maupun dengan pihak terkait,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agus Sudrajat juga memaparkan bahwa LAN berupaya dengan cepat merespons perubahan tersebut melalui Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 6 Tahun 2023 tentang Sistem pembelajaran Pengembangan kompetensi Secara Terintegrasi (Corporate University).
“Corporate University menawarkan pendekatan holistik terhadap pembelajaran dalam berbagai aspek. Pendekatan ini dapat membantu ASN untuk memahami konteks, tujuan, dan dampak dari pekerjaan mereka, serta meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik,” jelasnya.
Tidak kalah pentingnya, Agus Sudrajat juga menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dan pembelajaran berbasis teknologi. Menurutnya, transformasi pembelajaran dimulai dari pola pikir bahwa tanggung jawab belajar ada pada sang pembelajar, sehingga pembelajaran dalam senantiasa berkelanjutan. Selain itu, peran teknologi di era digital tidak dapat dipisahkan untuk mendukung pembelajaran mandiri dan fleksibel.
“Mencermati perkembangan paradigma pembelajaran ASN dewasa ini, Lembaga Pelatihan Pemerintah atau Lembaga Penyelenggara Pelatihan ASN dituntut untuk melakukan berbagai adaptasi dan akselerasi agar mampu memberikan dukungan akses dan sumber daya kepada Pegawai ASN untuk belajar. Melalui Webinar pagi ini, kita akan mendapatkan berbagai insight dan pengalaman berharga dari seluruh pembicara mengenai bagaimana Peran dan Strategi Lembaga Pelatihan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 750 peserta dan juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Lembaga Administrasi Negara RI ini, menghadirkan narasumber yang berasal dari berbagai kalangan yang telah lama berkecimpung di dunia pengembangan kapasitas SDM baik dari instansi pemerintah maupun korporasi, yaitu: Dr. Muhammad Taufiq, DEA, (Deputi Bidang Pengembangan Kompetensi ASN, LAN), Hery Antasari (Kepala Badan Pengembangan SDM Pemerintah Provinsi Jawa Barat), Efisiena Pertiwi (Act VP Strategy, Governance and Assessment Department, BNI Corpu), Muzani Mansoer (Analis Kebijakan Ahli Madya pada Pusat Inovasi Manajemen Pengembangan Kompetensi, LAN), dan dimoderatori oleh Leonita Hapsari (Analis Kebijakan Ahli Pertama, LAN). (humas)