Jakarta – Pemerintah terus berupaya menggenjot birokrasi agar lebih agile dalam menghadapi perubahan di era disruptif saat ini, ada dua fokus pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) yang dikenal dengan “double track” yaitu pertama, berfokus pada penyelesaian hulu yang disebut dengan RB general dan kedua berfokus pada penyelesaian isu hilir atau biasa dikenal dengan RB Tematik. Kedua fokus pelaksanaan RB ini lahir sebagai jawaban pada ekspektasi Presiden, masyarakat, dan dunia usaha atas pelaksanaan RB yang dapat menciptakan dampak secara nyata, cepat, dan tepat serta menyentuh permasalahan faktual. Hal ini diungkapkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Azwar Anas pada Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LVII tahun 2023 yang diselenggarakan di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Jalan Veteran 10 Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Azwar Anas menjelaskan, RB tematik yang tengah dilaksanakan saat ini berfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan inflasi, digitalisasi pemerintahan serta program prioritas aktual presiden seperti penurunan angka stunting dan sebagainya. RB Tematik disini bekerja dengan mengurai dan menyelesaikan permasalahan secara konkret dengan langsung mengatasi pada akar masalah yang terkait dengan tata kelola isu prioritas nasional.
Lebih jauh, Menteri PAN RB menyampaikan, RB tematik ini kemudian ditopang dengan digitalisasi Administrasi Pemerintahan yang berbasis pada SPBE yang tentu saja akan memudahkan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat. Ke depan, RB ini tidak berfokus pada administrasi laporan semata melainkan pada dampak kinerja organisasi.
Azwar Anas menambahkan, Reformasi Birokrasi pada dasarnya dilakukan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif dan berdaya saing dan mampu mendorong capaian pembangunan nasional, daya saing global dan peningkatan pelayanan publik, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat secara cepat, tepat, profesional, serta bersih dari praktik KKN. “Dengan strategi RB yang baru diharapkan juga dapat mendorong percepatan capaian sasaran strategis RB dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Prof. Dr. Adi Suryanto, M.Si., CHRM menyampaikan kepada setiap peserta PKN Tingkat I harus mampu menjadi pemimpin yang membawa perubahan bagi organisasinya serta dampaknya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Ini sejalan dengan program Reformasi Birokrasi Tematik Pemerintah yang diharapkan bisa terinternalisasi dalam tata kelola pemerintahan sehingga menghasilkan gerak serentak dalam pemecahan isu-isu strategis bangsa.
“RB tematik ini sebagai sebuah kebutuhan atau keharusan untuk menjadi daya ungkit dan akselerator tercapainya tujuan pembangunan nasional, oleh karena itu kita perlu banyak mencetak pemimpin-pemimpin birokrasi yang mampu mendorong pegawainya untuk melakukan inovasi dan terobosan baru. Inovasi tersebut akan membawa perubahan yang signifikan bagi bangsa ini jika dilakukan secara kolaboratif dan penuh komitmen dan tanggung jawab” ungkapnya.
Untuk itu, LAN sebagai sebagai instansi pembina pelatihan aparatur menginisiasi adanya perubahan terkait kebijakan pengembangan kompetensi yang terintegrasi dengan RB Tematik sebagai upaya mendorong percepatan RB Tematik tersebut. Kepala LAN menegaskan, tidak ada lagi istilah mengikuti pelatihan hanya karena untuk memenuhi persyaratan menduduki suatu jabatan atau sekedar belajar saja, melainkan melalui PKN Tingkat I ini menjadi kawah candradimuka untuk menimba pengalaman, mengembangkan kompetensi, membangun jejaring serta mampu berkolaborasi dengan berbagai stakeholders yang dampaknya kelak akan dirasakan oleh organisasi dan masyarakat serta stakeholders.
“Disini peserta akan membangun learning community, dimana setiap peserta merupakan narasumber bagi peserta lainnya, sehingga setiap peserta dapat berbagi pengalaman kepemimpinan yang akan memperkaya kapasitas kepemimpinan satu sama lainnya” tambah Kepala LAN.
Adi Suryanto juga melaporkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi maka 35 peserta PKN Tingkat I Angkatan LVII tahun 2023 dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) dengan 11 peserta mendapat predikat sangat memuaskan dan 24 peserta mendapat predikat memuaskan.
Adapun 5 peserta terbaik adalah sebagai berikut :
- Dr. Dhahana Putra, Bc.IP., S.H., M.Si. – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Dr. Ateng Hartono, S.E., M.Si. – Badan Pusat Statistik
- Dr. Adin Bondar, S.Sos., M.Si. – Perpustakaan Nasional
- Dr. Eng. Said Mirza Pahlevi, M.Eng. – Kementerian Komunikasi dan Informatika
- Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si. – Kementerian Agama