Menu Close

Dukung Pengembangan Kompetensi, LAN Lanjutkan Program Magang ASN Papua Barat

Jakarta – Dalam beberapa kesempatan Presiden Joko Widodo menekankan perubahan pola kerja dan pola pikir Aparatur Sipil Negara (ASN), hal ini logis mengingat perubahan tren global yang dipenuhi dengan ketidakpastian atau VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity) serta BANI (Brittle, Anxiety, Non-Linear, dan Incomprehensible). Kondisi ini menuntut ASN sebagai pelayan publik senantiasa mengembangkan kapasitas dan kompetensinya tidak terkecuali bagi para ASN di Provinsi Papua Barat. Hal ini diungkapkan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Agus Sudrajat, M.A pada Pembukaan Magang Bagi ASN Pemerintah Provinsi Papua Barat, di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Jalan Veteran, Jakarta, Senin (21/8).

Lebih jauh Agus menjelaskan, tahun lalu Pemerintah telah resmi menetapkan tiga Daerah Otonom Baru (DOB) di wilayah Papua yang terbagi menjadi lima provinsi yaitu Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan, pemekaran tersebut diharapkan dapat mendekatkan pelayanan publik yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Papua.

“Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 mengenai rencana induk percepatan pembangunan Papua Tahun 2022-2041 menunjukkan keseriusan pemerintah terhadap pembangunan masyarakat Papua, salah satu agendanya adalah peningkatan kualitas aparatur negara dan tata kelola pemerintahan” tambahnya.

Salah satu upaya peningkatan kualitas aparatur khususnya di Provinsi Papua Barat adalah Program Magang. Agus mengatakan, program magang yang dikembangkan LAN di tahun 2022 lalu telah disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan magang bagi ASN Pemerintah Provinsi Papua Barat khususnya untuk meningkatkan tata pemerintahan diantaranya perencanaan pembangunan daerah, pengelolaan keuangan daerah, pengadaan barang dan jasa pemerintah serta akuntabilitas dan SPIP.

“Adapun beberapa penyempurnaan program magang yang dilakukan antara lain seleksi terhadap calon peserta magang dalam rangka mengetahui komitmen dan peminatan calon peserta, keterlibatan atasan sebagai mentor, serta instrumen dan komitmen pemerintah daerah pengirim untuk melakukan monitoring dan evaluasi pasca program agar terlihat kemanfaatan dan dapat berkontribusi lebih bagi masyarakat Papua,” jelasnya.

Sebagai informasi, Program Magang ini merupakan salah satu jenis Pengembangan Kompetensi ASN sejalan dengan Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi PNS. Program Magang bagi ASN Papua Barat ini merupakan modifikasi program magang yang tidak hanya jalur pengembangan kompetensi non klasikal yang berbasis experiential learning tetapi juga jalur pelatihan yang memberikan pemahaman pengetahuan mengenai substansi magang.

Harapannya melalui Program Magang ini dapat memberikan wawasan bagi ASN Provinsi Papua Barat terkait dengan cara pandang, cara berpikir, dan cara kerja ASN termasuk budaya birokrasi dari berbagai instansi pemerintah mitra magang.

Pada Program Magang ASN Papua Barat melibatkan beberapa instansi pemerintah sebagai mitra magang antara lain: Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, LKPP, dan BPKP, serta instansi mitra magang pemerintah daerah yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah DI Yogyakarta.

Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Dance Sangkek, SH., MM menyampaikan apresiasinya kepada LAN yang telah memberikan kesempatan bagi ASN di Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk melaksanakan program magang, kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan komitmen kita untuk melakukan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

“Saya berharap program magang ini, dapat memberikan dampak bagi kapasitas aparatur di Papua Barat sehingga dapat berdampak dalam meningkatkan pelayanan publik dan kualitas hidup masyarakat di Papua Barat.” tutupnya.

Sementara itu dalam laporannya Kepala Pusat Kajian Manajemen ASN, Dra. Elly Fatimah, M.Si menyampaikan, Program Magang ASN Papua Barat ini diikuti oleh 20 orang yang merupakan Orang Asli Papua (OAP), dan akan dilaksanakan selama 7 minggu mulai dari 21 Agustus sampai dengan 4 Oktober. Adapun untuk mengetahui peningkatan kompetensi peserta dilakukan evaluasi yang berupa laporan hasil magang dan rencana aksi magang yang akan diseminarkan di akhir pembelajaran.

Pembukaan Magang ASN Papua Barat ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang SDM aparatur Kementerian PANRB, Dr. Ir. Alex Denni, MM, Deputi Setwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintah dan Wawasan Kebangsaan, Dr. Velix Vernando Wanggai, MPA, Direktur Aparatur Negara dan Transformasi Birokrasi, Bappenas, Priyanto Rohmatullah, MA serta Jajaran Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan LAN.

Skip to content