Jakarta – Perempuan memiliki peranan penting dalam keluarga, ia dapat berperan sebagai istri bagi suami, ibu bagi anak-anak,serta sebagai seorang profesional bila berada di lingkungan kerja. Oleh karena itu perempuan harus menguasai teknik dan cara memainkan ketiga peran tersebut dengan baik, termasuk ketika menjadi seorang istri pimpinan tinggi yang harus memberikan teladan bagi lingkungan sekitarnya. Maka dalam rangka mengimbangi peran suami sebagai pimpinan organisasi, seorang istri perlu dibekali dengan kapasitas dan kemampuan serta wawasan yang luas agar dapat memberikan citra positif bagi suami yang merupakan pimpinan tinggi. Hal ini diungkapkan Ketua Dharma Wanita Persatuan Lembaga Administrasi Negara (DWP-LAN), Titin Resmiatin, SS., MAP, saat memberikan sambutan pada kegiatan Ladies Program yang diikuti oleh istri-istri peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I angkatan LVI tahun 2023, di Gedung Wisesa, LAN Corporate University, Kamis (3/8).
“Seorang istri pimpinan tinggi perlu melakukan upgrading diri agar dapat mengimbangi peran suami yang sangat penting dalam organisasi, sehingga dapat berjalan beriringan serta memberikan motivasi dan semangat untuk menunaikan tugasnya bagi bangsa dan negara” tambahnya.
Titin mengungkapkan, kegiatan ladies program ini merupakan Acara Ladies Program ini dilatarbelakangi oleh amanat musyawarah nasional Dharma Wanita Pusat pada tahun 2014 lalu yang memberikan mandat kepada LAN untuk menyelenggarakan kegiatan ladies program untuk meningkatkan kapasitas istri-istri pejabat khususnya para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I dalam mengemban tugas negara.
Hal senada diungkapkan, Sekretaris Utama LAN, Dra. Reni Suzana, MPPM, pentingnya seorang istri sebagai pendamping bagi karir suami adalah mampu mengimbangi suami baik dalam pengetahuan dan wawasan seiring meningkatnya jenjang karir suami dalam organisasi
“Maka melalui kegiatan ladies program ini menjadi salah satu wadah untuk membangun citra diri tersebut, karena disinilah kita akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi bekal istri agar dapat berjalan beriringan dalam mendampingi suami mengemban amanah sebagai ASN maupun POLRI” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Ketua III, dr Sri Hartanti Azhar dalam keynote speech nya menyampaikan, bahwa para istri dalam hal ini memiliki peran baik sebagai ibu dalam keluarga dan pemimpin dalam organisasi dimana suami bekerja, oleh itu harapannya melalui kegiatan Ladies program. Istri-istri dapat lebih percaya diri memiliki wawasan yang luas, menarik dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi.
“Dukungan moril dan motivasi dari seorang istri akan meningkatkan kinerja dan keberhasilan tugas suami, sementara itu juga dalam berorganisasi kita juga perlu berkomunikasi dan beretika dengan baik, kerjasama dan pengambilan keputusan yang tepat dalam organisasi”, ungkapnya
Menyikapi hal demikian, maka istri harus mampu membangun citra positif dalam memiliki wawasan yang luas, sikap dan perilaku yang baik serta menjadi teladan untuk hidup sederhana. Melalui kegiatan ladies program ini maka setiap peserta akan dibekali dengan kapasitas dan kemampuan kepemimpinan yang kuat terutama ketika ia juga harus mengemban sebagai pimpinan organisasi seperti DWP dan Bhayangkari.
Sementara itu dalam laporannya, Yohana Basseng menyampaikan kegiatan ladies program ini diikuti oleh para istri peserta PKN Tingkat I angkatan LVI yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari berbagai instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Adapun agenda ladies program ini akan diisi dengan kegiatan perkenalan antar peserta, dilanjutkan dengan materi dari Duta Bangsa yang mengangkat tema “Meningkatkan Citra Positif untuk Menunjang Peran Istri Sebagai Pendamping Suami” yang disampaikan oleh Linda Nur Lestari SE, dan kemudian akan dilanjutkan dengan kunjungan ke Istana Kepresidenan Bogor.