Menu Close

Alumni Pelatihan Kepemimpinan Harus Mampu Mengimplementasikan RB yang Berdampak pada Masyarakat

Jakarta – Dalam rangka penguatan implementasi Reformasi Birokrasi (RB) yang berdampak, pelatihan struktural kepemimpinan dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menjadi kawah candradimuka bagi para pimpinan di birokrasi untuk mendorong dan mengakselerasi perubahan melalui RB Tematik. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui kegiatan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan policy brief secara berkelompok. 

Demikian pula dengan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II, Angkatan I Tahun 2023 yang baru saja menyelesaikan programnya setelah selama kurang lebih 4 bulan mengikuti pelatihan dengan metode blended learning yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta.

Lebih lanjut, Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si memaparkan bahwa mulai tahun ini semua proyek perubahan diarahkan pada RB Tematik. Oleh karena itu, policy brief yang disusun oleh para peserta pelatihan juga harus mengarah ke sana. Hal tersebut disampaikan pada saat Kepala LAN memberikan sambutannya dalam Upacara Pelepasan Peserta PKN Tingkat II Angkatan I Tahun 2023 di Aula Makarti Bhakti Nagari, Jakarta, Kamis (15/6).

“Sebagai angkatan awal RB Tematik, Bapak/Ibu harus bisa juga menjelaskan RB berdampak itu apa? RB kita tidak lagi hanya pendekatan proses bisnis internal, soal SDM, penataan kelembagaan, SOP, tata laksana dan sebagainya. Jadi kita geser, selain perbaikan internal, RB harus dipastikan memberikan dampak dan dirasakan masyarakat, itu hal yang utama,” paparnya.

Adapun VKN yang dilakukan oleh para Peserta PKN Tingkat II Angkatan I Tahun 2023 mengambil titik di 4 lokus dan berfokus pada 4 tema, yaitu: Kota Padang (Strategi Pengembangan Budaya), Kabupaten Padang Pariaman (Strategi Kolaborasi Ekonomi Kerakyatan), Kota Surakarta (Strategi Regional Marketing dan City Branding), dan Kabupaten Sukoharjo (Strategi Pemasaran Produk Daerah).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala LAN juga menekankan pentingnya proses pembelajaran yang menitikberatkan pada pengalaman individu, maupun secara berkelompok. Oleh karena itu, sistem blended learning diterapkan sebagai upaya untuk membangun endurance peserta sebagai pemimpin perubahan dalam memecahkan masalah organisasi sekaligus mendorong terciptanya kerja sama, kolaborasi dan saling bertukar ide dan pengetahuan antar peserta sebagai sumber pembelajaran yang berharga.

“60 orang peserta pelatihan telah menjadi saudara, saling membelajarkan dalam satu learning community. Satu sama lain menjadi narasumber bagi yang lain, karena masing-masing Bapak/Ibu punya pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Dari proses tersebut juga diharapkan bapak/ibu akan mendapatkan lesson learned selama proses PKN Tingkat II ini,” tambah Adi Suryanto.

Selain itu, Kepala LAN juga memaparkan kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Menurutnya, seorang pemimpin harus paham terhadap peta stakeholders. Hal tersebut diperlukan untuk mengatur strategi agar tujuan perubahan yang sedang digagas dapat tercapai.

“Kita harus memetakan siapa mereka. Karena, tidak semua orang ketika kita sampaikan ide dan gagasan baik akan serta-merta setuju. Jadi, dalam dinamika public policy, tidak ada rumus semua orang akan setuju. Maka, tugas kita sebagai pemimpin tugas adalah mengajak seluruh pihak untuk dirangkul melakukan perubahan bersama-sama. Itulah esensinya leadership. Tidak ada pemimpin yang bekerja sendirian.

PKN Tingkat II Angkatan I Tahun 2023 berhasil meluluskan 58 peserta dari 60 orang peserta yang mengikuti pelatihan ini dari berbagai instansi Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Adapun 2 orang peserta ditunda kelulusannya dikarenakan sedang melaksanakan cuti ibadah haji.

Dari 60 (enam puluh) peserta tersebut telah terpilih 5 (lima) peserta terbaik, yaitu: 

  1. Mahyu Darma, S.H., M.H. (Dewan Perwakilan Daerah);
  2. Dr. Ir. Aryanto Husain, MPP. (Pemerintah Provinsi Gorontalo);
  3. Bonifacius Riwi Wijayanto (Kementerian Luar Negeri);
  4. Dr. H. Ismatullah S. Pd., M.Pd. (Pemerintah Kota Cilegon); dan
  5. Septiria Christina, S.TP., MAB. (Kementerian Investasi / BKPM).

(humas)

Skip to content