Jakarta – Pada dasarnya aparatur sipil negara (ASN) merupakan tonggak penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, ia memiliki peranan dalam pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik, oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia pegawai ASN yang kompeten dan profesional serta memiliki nilai dasar, etika, profesi dan bersih dari praktik KKN. hal ini diungkapkan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed saat memberikan sambutan pada Pembukaan Pelatihan Manajemen Talenta angkatan I yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Kompetensi Teknis Sosial Kultural ASN (Pusbangkom TSK ASN) di Graha Makarti Bhakti Nagari, LAN Corporate University, Selasa (14/3)
Dalam rangka mewujudkan aparatur yang berkualitas, Basseng mengatakan, pemerintah memiliki strategi melalui penguatan manajemen talenta yang merupakan strategi pengembangan SDM aparatur melalui bakat dan talenta yang dimilikinya.talenta disini merupakan kualitas yang dimiliki para pegawai yang memiliki. “Ada pegawai yang mampu mengelola talenta hingga dapat meningkatkan kinerjanya sampai dengan tiga ratus persen, atau dapat disebut juga top talent, Talenta seperti ini sangat dibutuhkan dalam rangka mengakselerasi pembangunan dan kemajuan bangsa” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PerMenPANRB) Nomor 3 Tahun 2020 tentang manajemen talenta dijelaskan bahwa manajemen talenta merupakan suatu sistem dalam manajemen karir yang terdiri dari tahapan akuisisi atau rekrutmen, pengembangan, retensi dan penempatan talenta yang diutamakan untuk mengisi posisi jabatan berdasarkan tingkat potensi dan kinerja tertinggi dalam rangka akselerasi pembangunan nasional.
“Manajemen talenta dapat dibagi menjadi lima fokus area yaitu attracting, selecting, engaging, development, retaining, dan talent, jika digambarkan manajemen talenta meliputi tahapan proses penyeleksian, mengembangkan, dan mempertahankan talenta yang dimiliki para pegawai dalam sebuah organisasi” jelasnya.
Basseng berharap, melalui penerapan Manajemen Talenta yang baik dan berkelanjutan dapat menemukan dan mempersiapkan talenta terbaik untuk mengisi posisi kunci sebagai pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung kegiatan inti organisasi (core business).
Sementara itu, dalam laporannya Kepala Pusbangkom TSK ASN, Dra. Isti Heriani, MBA menyampaikan, tujuan pelatihan ini adalah peserta mampu menyusun peta talentas SDM di instansinya serta mengelolanya secara efektif dan efisien. Adapun jumlah peserta yang mengikuti pelatihan Manajemen Talenta angkatan I ini berjumlah 35 orang yang terdiri dari 15 peserta berasal dari Kementerian/Lembaga dan 20 peserta berasal dari Pemerintah Daerah.
Ia juga menyampaikan, penyelenggaraan pelatihan ini, mengusung pendekatan bangkom yang ramah insani, ramah teknologi dan ramah lingkungan atau biasa dikenal dengan pelatihan dengan pendekatan Penciptaan Green Training Center.