Jakarta – Lembaga Administrasi Negara (LAN) kembali kukuhkan 11 (sebelas) Widyaiswara Ahli Utama di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, LAN Jalan Veteran Jakarta, Kamis (23/2). Pada kesempatan tersebut, Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya bagi sebelas widyaiswara yang telah dikukuhkan dan telah sah menduduki jabatan sebagai Widyaiswara Ahli Utama.
“Saya mengucapkan selamat kepada Bapak dan Ibu yang dalam momentum spesial ini telah dikukuhkan menjadi Widyaiswara Ahli Utama. Posisi ini merupakan jenjang tertinggi atau puncak dari perjalanan jenjang karier di widyaiswara. Capaian ini tidak mudah terlebih di tengah kebijakan moratorium yang diberlakukan untuk memberhentikan sementara proses pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi menjadi Widyaiswara Ahli Utama. Tantangan ke depan tidak mudah, perubahan senantiasa terjadi, begitupun di tengah birokrasi. Hal tersebut menuntut widyaiswara untuk meningkatkan kompetensi, belajar, dan memunculkan pembaharuan atau inovasi, terobosan demi menciptakan cara, metode pengajaran yang modern dan menari,”paparnya.
Lebih jauh, Adi Suryanto menyampaikan bahwa widyaiswara sebagai guru dari Aparatur Sipil Negara (ASN) haruslah memahami posisinya sebagai penuntun, pemberi inspirasi, dan mampu memotivasi ASN, terlebih ASN milenial yang kini banyak bergabung di dunia birokrasi. “Saat ini, lebih dari 40% komposisi ASN kita adalah ASN milenial. Mereka masih muda dan butuh pengajaran serta harapan. Bapak, Ibu adalah sosok-sosok yang telah lebih dahulu berkiprah, memiliki pengetahuan, praktik, dan pengalaman yang lebih di bidang birokrasi maka diharapkan dapat mengajar ASN-ASN milenial ini agar mereka memiliki pedoman dan arah ke depannya demi mewujudkan birokrasi yang berkelas sehingga berandil dalam mewujudkan Indoensia Emas 2045,” lanjutnya.
Kepala LAN juga mendorong para widyaiswara yang telah dilantik untuk senantiasa menajamkan kompetensi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. “Di era digital ini, Bapak dan Ibu harus cepat beradaptasi demi tugas sebagai penuntun dan pengajar ASN. Untuk memintarkan para ASN khususnya ASN milenial, posisi widyaiswara harus senantiasa satu dua langkah di depan. Hal tersebut dapat terwujud dengan kemuan belajar, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan widyaiswara lainnya di seluruh Indonesia. Para widyaiswara kini telah tergabung dalam oragnisasi profesi yakni Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) dan dengan telah dibentuknya Rumah Cerdas Widyaiswara (RCWI) menjadi wadah untuk berintegrasi antar widyaiswara. Selain organisasi profesi ini, LAN tentunya sebagai instansi pembina akan senantiasa melakukan pendampingan bagi widyaiswara.” tutupnya.
Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama ini merupakan prosesi pamuncak sebagai hasil Orasi Ilmiah, dimana para widyaiswara mempresentasikan hasil penelitian di hadapan ketua dan para anggota majelis, mempertahankan kesahihannya, serta melakukan perbaikan sesuai masukan dari tim majelis Orasi. Kegiatan orasi tersebut berlangsung dua hari, yakni pada Rabu dan Kamis, 22 s.d. 23 Februari 2023.
Membersamai pengukuhan, turut hadir Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, Dr. Muhammad Taufiq, DEA., Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan Nasional dan Manajerial Aparatur Sipil Negara, Erfi Muthmainah, S.S., M.A. dan para pembimbing dari masing-masing widyaiswara yang melaksanakan orasi ilmiah. Adapun sebelas widyaiswara yang dikukuhkan adalah sebagai berikut:
- Dr. Rer.publ. Dra.Wuryani, M.Si. (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta),
- Drs. Gusti Lanang Rakayoga, M.H. (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
- Ir. Andi Pramaria, M.Si. (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
- Dr. Achmad Zanuar Ansori, S.Pd., M.Ed. (Kementerian Agama)
- Ir. Gunawan, M.A. (Kementerian Dalam Negeri)
- Dr. Ir. Suseno, M.M. (Lembaga Administrasi Negara)
- Dr. Tjetjep Yudiana, M.Kes. (Provinsi Kepulauan Riau)
- Dr. H. Bere Ali, M.Si. (Provinsi Kalimantan Timur)
- Ir. H. Salman Lumoindong, M.M. (Provinsi Kalimantan Timur)
- Margaretha Yuliani, SKM., M.M. (Kementerian Kesehatan), dan
- Dr. Ir. Widi Hardjono, M.Sc. (Kementerian Pertanian). (humas)