Menu Close

Analis Kebijakan Perlu Mengambil Peran dalam Mengakselerasi Transformasi Birokrasi Berbasis Digital

Jakarta – Menutup tahun 2022, Lembaga Administrasi Negara (LAN) bekerjasama dengan Tanoto Foundation menggelar International Virtual Public Lecture (IVPL) yang mengusung tema “Peran Analis Kebijakan dalam Mengakselerasi Transformasi Birokrasi Berbasis Digital (The Role of Policy Analyst in Accelerating the Transformation of Digital Based Bureaucracy).” Gelaran ini merupakan pamungkas dari serangkaian 12 seri VPL yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2022 dan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube Lembaga Administrasi Negara RI, Rabu (21/12).

Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., M.A dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat pada IVPL kali ini dipandang selaras dengan isu aktual dinamis. Berbagai perubahan dan perkembangan global dipandang penting sebagai materi analisis bagi analis kebijakan. Analis kebijakan perlu mengambil peran dan mengambil langkah-langkah antisipatif yang responsif terhadap dinamika dan berbagai tantangan yang dihadapi. Digitalisasi harus dapat dimanfaatkan secara baik untuk mendorong modernisasi dan e-government yang responsif.

“Kami berharap dengan dukungan teknologi dapat berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas dan efisiensi administrasi pemerintahan dan pelayanan publik. Optimalisasi penggunaan ICT sebagai salah satu strategi dalam menghadapi transformasi digital diharapkan mampu meningkatkan kualitas administrasi pemerintahan,” paparnya.

Lebih lanjut, Tri Widodo memaparkan bahwa salah satu langkah nyata pemerintah dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Oleh karena itu, sesuai dengan tugas dan kewajiban yang dimandatkan kepada analis kebijakan, maka kapabilitas dalam menganalisa dan memformulasikan kebijakan serta menjadi solusi atas permasalahan pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah perlu dimiliki.

Sebagai penutup, Ia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasihnya kepada Tanoto Foundation yang senantiasa bermitra dengan baik dalam penyelenggaraan VPL sejak tahun 2021.

“Kami juga berterima kasih kepada Tanoto Foundation atas support penuh yang diberikan terhadap penyelenggaraan VPL sejak tahun 2021. Kerjasama yang baik antara Tanoto dan LAN telah membantu kami dalam memfasilitasi pengembangan kompetensi yang dibutuhkan oleh para analis kebijakan,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara sekaligus Ketua Indonesian Association for Public Administration/IAPA Prof. Dr. Agus Pramusinto memaparkan bahwa analis kebijakan memiliki peran yang tidak mudah. Selain perlu untuk memiliki latar belakang spesialisi bidang tertentu, juga pemahaman terhadap analisis big data juga diperlukan.

“Ini adalah hal baru yang perlu kita ketahui juga. Sosial media adalah wadah untuk berinteraksi secara sosial serta menjadi sarana komunikasi kebijakan,” ujarnya.

Namun demikian, Prof. Alex Brillantes (National College of Public Administration and Governance, University of the Philippines) juga menekankan perlunya analis kebijakan mewaspadai kesenjangan digitalisasi. Kendati teknologi informasi saat ini senantiasa berkembang pesat, namun di satu sisi kesenjangan digital juga menjadi semakin besar. Hal inilah yang juga perlu menjadi perhatian bagi analis kebijakan.

“Terkait peran analis kebijakan dalam transformasi digital, banyak sekali tantangan dan yang terpenting adalah kesenjangan digital. Semakin kita mencoba untuk menjembataninya, semakin besar kesenjangan tersebut terjadi. Hal ini sudah banyak dibahas di berbagai forum tingkat dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Adriana Placencia (Institute Nacional de Administracion Publica (INAP), Meksiko), memaparkan pengalaman dan tantangan proses transformasi digital dalam birokrasi yang terjadi di Meksiko dan bagaimana analis kebijakan dapat mengambil peran dalam upaya tersebut. (humas)

Skip to content