Jakarta – Pemerintah terus mengupayakan perbaikan di segala sektor birokrasi termasuk dalam penyusunan Agenda Reformasi Birokrasi (RB) tematik yang saat ini diarahkan pada 4 (empat) agenda besar yaitu pengentasan kemiskinan, digitalisasi administrasi pemerintah, peningkatan investasi dan percepatan program prioritas actual presiden. Oleh karena itu, Lembaga Administrasi Negara (LAN) akan memastikan proyek perubahan (proper) yang telah diinisiasi dan diimplementasikan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I memiliki dampak terhadap keempat agenda RB tersebut. Hal tersebut diungkapkan Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto, M.Si saat memberikan sambutan dalam Festival Inovasi Peserta PKN Tingkat I angkatan LIV tahun 2022, di Graha Makarti Bhakti Nagari, LAN Corporate University, Senin (28/11).
“Terkait hal tersebut, kedepannya proyek perubahan hasil peserta PKN Tingkat I akan selalu dimonitor sejauh mana dapat diimplementasikan dan memberikan dampak serta kemanfaatan secara luas bagi masyarakat, kami akan berkolaborasi dengan sejumlah instansi terkait untuk membuat sistem monitoring dan evaluasi tersebut,” tambahnya.
Adi Suryanto menegaskan, akan mendorong proyek perubahan peserta ini jangan berhenti seiring dengan pameran dan proses pembelajaran ini selesai, melainkan harus ada keberlanjutan jangka menengah, dan panjang bahkan dapat disebarkan kepada seluruh stakeholders untuk ikut melaksanakan perubahan tersebut.
“Proyek Perubahan ini bukanlah syarat kelulusan PKN Tingkat I ini, melainkan masih ada perjalanan yang panjang untuk terus diimplementasikan, jika dibutuhkan dapat dilakukan perbaikan atau perubahan mengikuti kondisi yang kian dinamis”, terangnya.
Kepala LAN juga menjelaskan, seperti kita ketahui bahwasanya leadership training dengan pola baru ini merupakan proses yang panjang, dan menuai berbagai penolakan karena dianggap terlalu lama, hingga akhirnya disepakati waktu pembelajaran selama 4 (empat) bulan.
“Cukup padat dengan waktu 4 bulan, namun kita harus berbangga karena leadership training dengan menggunakan pendekatan experiential learning ini belum banyak ditiru oleh negara-negara lain, bahkan tak jarang beberapa negara ingin benchmark ke LAN guna mengadopsi pembelajaran PKN Tingkat I pola baru ini” ujarnya.
Namun Adi Suryanto mengingatkan, hal ini jangan membuat kita menjadi jumawa, karena baik tidaknya hasil pembelajaran leadership training tergantung dari kemanfaatan dan dampak yang dihasilkan dari pelatihan ini, maka pameran ini sebagai bukti unjuk kinerja dan inovasi yang telah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin bangsa ini.
“Upaya pemimpinan bangsa ini perlu kita apresiasikan dan terus dimonitor keberlangsungannya, karena melalui cara inilah, upaya kita semua menjadikan birokrasi berkelas dunia dapat terwujud,” tutupnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN, Dr. Basseng, M.Ed dalam laporannya mengatakan, pameran proyek perubahan ini bertujuan sebagai sarana diseminasi dan promosi hasil inovasi peserta PKN Tingkat I angkatan LIV kepada masyarakat, selain itu juga dapat menjadi sarana sharing knowledge dan membangun budaya berbagi inovasi yang telah dilakukan agar dapat menjadi contoh bagi pemimpin ASN lainnya. Adapun dalam festival inovasi ini dipamerkan 42 inovasi hasil proyek perubahan peserta PKN Tingkat I angkatan LIV yang harapannya melalui inovasi yang dihasilkan ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas birokrasi di negeri ini.