Jakarta – Kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan dua penyakit yang hingga saat ini masih menjadi momok sebagai kanker yang menyebabkan kematian tertinggi bagi perempuan di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini bukan hanya memberikan pengetahuan dalam bentuk pengembangan kompetensi, tetapi juga dalam rangka meningkatkan kesadaran untuk mendeteksi potensinya sedari dini. Hal tersebut disampaikan Kepala Biro SDM dan Umum, M. Yusuf Gunawan Idris, S.IP., ME pada Kegiatan Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Leher Rahim yang dilaksanakan secara blended di Auditorium Makarti Bhakti Nagari, Kantor LAN Jakarta, Selasa (11/10).
“Tujuan kami bukan hanya memberikan bangkom tentang kesehatan. Tetapi juga bagaimana membangun awareness. Atau kesadaran terhadap kesehatan harus didukung oleh semua,” ujarnya.
Yusuf juga menekankan bahwa sosialisasi dan deteksi dini bukan bertujuan untuk menakut-nakuti. Namun, sebagai langkah preventif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
“Work life balance bukan hanya sekedar kerja dan fun seimbang, tetapi juga memperhatikan kesehatan. Kami ingin teman-teman juga bisa sehat dalam bekerja. Pun, ini dilakukan agar kita sadar, setiap orang laki2 maupun perempuan ada resikonya masing-masing,” tambahnya.
Senada dengan Yusuf, Koordinator Bidang SDM LAN, Awan Hari Murtiadi, SE memaparkan secara rinci diselenggarakannya kegiatan ini bagi pegawai di lingkungan LAN, diantaranya sebagai upaya promotif dan preventif untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat kanker payudara dan kanker leher rahim; meningkatkan literasi pemahaman pegawai terhadap bahaya kanker leher rahim dan payudara; meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup pegawai LAN; serta mendorong partisipasi pegawai dengan melakukan pemeriksaan deteksi dini.
Kepala Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, drg. Inda Torisia Hatang, MKM menekankan pentingnya memiliki kesadaran akan gejala awal kanker dan screening awal untuk menghindari keparahan dan komplikasi yang lebih serius. Menurutnya, kanker merupakan silent killer yang biasanya gejala-gejala baru akan muncul pada stadium lanjut.
“Penyakit tidak menular, kanker menempati urutan kedua. Memang jika kita tidak melakukan pemeriksaan sedari dini, tau-tau dia akan berkembang. Orang-orang yang masuk rumah sakit biasanya sudah dalam tahap stadium lanjut,” jelasnya.
Sosialisasi ini menghadirkan pakar dan praktisi yang berpengalaman dalam menangani kasus kanker leher rahim dan kanker payudara, yaitu Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K)Onk dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia dan dr. Iskandar, SpB(K)Onk dari Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia.
Di samping itu, disediakan pula fasilitas pemeriksaan IVA dan Sadanis bagi para perempuan di lingkungan LAN. Pemeriksaan ini dilaksanakan atas kerjasama Klinik Pratama LAN dengan Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Suku Dinas Kota Administrasi Jakarta Pusat, Puskesmas Gambir, Puskesmas Menteng dan Puskesmas Senen. (humas)