Menu Close

Seminar Policy Brief Rumuskan Super-App sebagai Media Integrasi Manajemen Talenta ASN Menuju Birokrasi Berkelas Dunia

Dalam rangka mewujudkan visi world class bureaucracy pada 2024, pemerintah melalui Lembaga Administrasi Negara (LAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menggelar Seminar Policy Brief Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LIV Tahun 2022 bertajuk “Super-Apps Manajemen Talenta ASN Menuju Birokrasi Berkelas Dunia” di Aula Prof Dr Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Kepala LAN Adi Suryanto mengatakan, world class bureaucracy pada 2024 merupakan tantangan yang harus diwujudkan dalam 2 tahun mendatang. Adapun policy brief yang dilaksanakan merupakan salah satu bentuk ikhtiar.

“Masukan yang diberikan dalam seminar ini merupakan ikhtiar kita bersama. Mudah-mudahan, pemikiran dari peserta dapat bermanfaat bagi Kemenpan RB dalam mengambil kebijakan yang strategis,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/9/2022).

Adi menyampaikan, tema Mobilitas Talenta dalam Manajemen Talenta pemerintahan diangkat sebagai salah satu fokus pemerintah untuk mengelola talenta ASN di seluruh Indonesia. Tema ini pun dirumuskan dan dibahas oleh peserta PKN Tk I Angkatan LIV yang menghasilkan sebuah policy brief.

“Tujuannya, agar peserta terbiasa memberikan rekomendasi kebijakan dalam bentuk policy brief, mengasah daya analisis secara sistematis, dan memberikan masukan terkait persoalan pemerintahan,” ujarnya.

Pada kesempatan sama, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas berharap, bahwa program kajian yang dilakukan kedepannya tidak hanya sekedar menjadi kewajiban, tetapi juga dapat menjadi masukan dan inovasi untuk menemukan sesuatu yang baru.

Pasalnya, kata Azwar, Indonesia akan masuk ke dalam empat besar ekonomi dunia pada 2050. Jadi, persiapan menuju hal tersebut harus segera dilakukan. 

“Penguatan bukan hanya dari sektor industri dalam negeri, tetapi juga persiapan sumber daya manusia (SDM),” jelasnya.

Azwar juga menyampaikan pentingnya integrasi sistem dan kebijakan secara nasional. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu kunci untuk mendukung tata kelola yang lebih baik.

“Integrasi LAN, BKN, dan Menpan RB penting untuk menyatukan data dalam rangka perbaikan manajemen talenta,” ujarnya.

Setelah melakukan seminar, dirumuskan ringkasan eksekutif yang menghasilkan empat isu sentral dalam dalam penerapan manajemen talenta ASN di Indonesia. Pertama, rendahnya penerapan sistem merit yang berpengaruh pada kesiapan instansi dalam mengidentifikasi dan menetapkan jabatan kritikal

Kedua, program ASN Corporate University belum terintegrasi secara nasional. Ketiga, diperlukan kebijakan untuk menjamin retensi talenta. Keempat, diperlukan penyempurnaan kebijakan penempatan talenta terpadu secara nasional.

Berdasarkan ringkasan eksekutif tersebut, ditemukan adanya urgensi untuk mengintegrasikan pengelolaan talenta ASN menuju birokrasi berkelas dunia. 

Sebagai rekomendasi, peserta PKN Tingkat I Angkatan LIV merumuskan policy brief berupa pemanfaatan super-apps untuk mengintegrasikan pengelolaan talenta ASN menuju birokrasi berkelas dunia.

Skip to content